Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, Ikhsan Alhaq mengungkapkan bahwa kota Banjarmasin yang dijuluki sebagai kota sungai ini memang kedepannya diarahkan menjadi sebuah kota pusaka.
Hal tersebut diutarakannya di Banjarmasin, Kamis seusai ia bersama anggota tim kota pusaka lainnya melakukan rapat di luar kota yaitu di Kuala Kapuas.
Anggota tim yang ikut rapat selain Kadisbudpar juga Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Mohamad Khuzaimi, serta lima staf Disbudpar, serta tiga anggota tim Hasan Zainuddin, Akhmad Arifin, serta Mohammad Ary.
Menurut Ikhsan Alhaq berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RTPJM) 2021-2016 maka ada penekanan Banjarmasin menjadi sebuah kota pusaka yang sudah disusun bersama konsultan bahkan sudah di lakukan FGD.
Hal tersebut dikarenakan Banjarmasin tak terlepas dari kota wisata khususnya terkait banyaknya sungai, dan juga setelah ditetapkan Banjarmasin sebagai salah satu dari 10 daerah di nusantara sebagai titik jalur rempah nusantara.
Oleh sebab itulah maka kaitan hari Jadi Kota Banjarmasin September 2021 mendatang akan datang sebuah kapal dewaruci yang membawa perwakilan 34 provinsi di tanah air yang melakukan pelayaran menyususuri jalur rempah itu.
Banyak kegiatan dalam lawatan kapal dewaruci tersebut, termasuk pameran, peragaan memasak yang berbahan rempah-rempah dan sebagainya.
Apalagi rempah kan dulu bukan sekedar bumbu masak tetapi lebih diutamakan sebagai bahan obat-obatan dan zat pewarna serta kegunaan lainnya.
Oleh karena itu, bagaimana Banjarmasin melalui tim kota pusaka bisa berkontribusi memeriahkan kedatangan kapal dewaruci tersebut, tambah Ikhsan Alhaq.
Disbudpar: Banjarmasin memang diarahkan menjadi kota pusaka
Kamis, 17 Juni 2021 18:45 WIB