Barabai (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD HST, Taufik Rahman menyatakan agar pembangunan jembatan yang permanen di daerah rawan banjir di Kecamatan Hantakan dan Batu Benawa harus menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
"Jembatan tersebut sangat vital sebagai penyebrangan warga dalam melakukan aktivitas sehari-hari," kata Anggota Dewan dari Dapil I (Kecamatan Barabai, Batu Benawa dan Hantakan) tersebut, Rabu (16/6) di Barabai.
Menurut dia, kenapa harus menjadi prioritas adalah karena kalau hanya dibangun jembatan darurat terus menerus, kasian warga disana, jika air sungai Hantakan meluap akhirnya jembatan itu hancur lagi.
"Sudah beberapa kali warga membangun jembatan darurat, karena sangat penting bagi mereka, baik untuk pergi ke sawah atau kebun maupun mengankut hasil-hasilnya," kata Taufik.
Ia menyatakan, pihaknya siap memperjuangkan anggaran jembatan nanti di APBD Perubahan, karena itu obyek vital meyangkut hajat masyarakat pasca banjir dan harus jadi skala prioritas.
Terpisah, Plt Kepala Seksi (kasi) Jembatan di Bagian Bina Marga Dinas PUPR HST, Aga Dhani, saat dikonfirmasi menyebutkan, terkait pembangunan jembatan permanen di wilayah rawan banjir tahun 2021 ini baru tahap penyelidikan tanah sebelum nantinya dimulai pembangunan konstruksi.
"Tahun 2021 ini, pembangunan jembatan permanen di wilayah tersebut memang sudah direncanakan untuk penyelidikan tanahnya, namun untuk pondasi maupun pembangunan fisiknya belum direncanakan. Mungkin Tahun 2022 nanti baru bisa dianggarkan," katanya.
Ia menerangkan ada lima paket penyelidikan tanah untuk pembangunan jembatan di wilayah Kabupaten HST untuk anggaran 2021 ini, satu paketnya ada dua titik, jadi totalnya ada 10 titik yang akan diusulkan dibangunkan jembatan.
Ketidak sanggupan pembangunan jembatan tersebut karena anggaran pemkab HST masih defisit dan juga anggaran di PUPR HST Direfocusing untuk menutupi anggaran tersebut.
"Rencana di tahun 2022 baru ada perencanaan pembangunan fisik jembatan," tuntasnya.