Hulu Sungai Tengah Kalsel (ANTARA) - "Baah tampuh " atau banjir bandang, Kamis kembali menerjang jembatan darurat Desa Alat Kecamatan Hantakan yang berada di pinggiran Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Terjangan banjir terhadap jembatan darurat Desa Alat (sekitar 177 km utara Banjarmasin) pada, 7 Desember 2023 merupakan yang ketigabelas kali," ujar Ketua Posko Meratus Kecamatan Hantakan Kasman Susanto saat dikonfirmasi dari Banjarmasin, Kamis malam.
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel prihatin "baah" berulang kali landa HSS
Namun, lanjut Kasman, banjir kali ini tidak sedahsyat kejadian serupa pada Januari 2021 yang menimbulkan dampak cukup parah karena menghanyutkan beberapa buah rumah dan bangunan, serta sejumlah jembatan gantung.
Bencana banjir 2021 yang melanda hampir seluruh wilayah Kalsel, untuk "Bumi Murakata" HST tergolong dampak terparah dan hingga kini masih ada kerusakan jembatan gantung yang belum terselesaikan.
Ia menerangkan, guna memudahkan hubungan warga Desa Alat khususnya dan daerah sekitar, pemerintah membangunkan jembatan permanen yang kini dalam pekerjaan.
Tapi putra dari tokoh Dayak Meratus wilayah Hantakan itu memperkirakan pekerjaan jembatan permanen tersebut tidak bisa selesai waktu segera atau hingga akhir Desember 2023 karena faktor cuaca.
Ia menambahkan, banjir yang terjadi Kamis sore sempat membuat warga panik, tapi tak berapa lama air sudah menurun masyarakat pun tenang kembali, tidak ada yang harus mengalami evakuasi.
"Kita berharap tidak terjadi lagi banjir seperti 2021 atau yang lebih dahsyat. Karena warga masyarakat banyak trauma terutama anak-anak sehingga mereka sempat mendapatkan pendampingan psikologis," demikian Kasman.
Selain putusnya jembatan darurat Desa Alat, juga sebuah objek wisata "Pulau Lampam" yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Benawa mendapat terjangan banjir.
Objek wisata Pulau Lampam beroperasi kembali sekitar sejak satu tahun lalu sesudah bencana banjir 2021 menyapu bersih.
Diketahui, Kecamatan Hantakan merupakan daerah pemekaran dari Kecamatan Batu Benawa yang berlokasi di pinggiran Meratus dan Kali Benawa menuju ke hilir hingga Sungai Barabai Ibu Kota Kabupaten HST.
Baca juga: Flash : Kali Benawa HST "baah" lagi