Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendorong kepolisian dan pihak-pihak terkait untuk mengusut tuntas insiden ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad.
Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid, sebagaimana dipantau di Jakarta, Ahad, mengatakan bahwa serangan bom di Gereja Katedral harus diusut tuntas oleh aparat penegak hukum demi menghindari fitnah terhadap kelompok tertentu sekaligus mencegah kejadian serupa terulang kembali.
"Siapa pun pelakunya, apa pun motifnya, peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar itu, jelas tidak dibenarkan," kata Hidayat Nur Wahid, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.
"Islam dan agama apa pun mengharamkan perilaku teror seperti itu. Penting diusut tuntas dan terbuka agar tak terulang dan agar tak jadi fitnah," katanya menambahkan.
Bom meledak di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, M.H. Thamrin, Kota Makassar, Ahad pagi.
"Tidak lama setelah kejadian, kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Polisi E. Zulpan.
"Anggota sudah lakukan pengamanan dan menutup beberapa akses jalan untuk memperlancar penyelidikan dan penyisiran lokasi ledakan," katanya menegaskan.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam mengatakan bahwa serangan itu kemungkinan besar bom bunuh diri, setidaknya 10 korban akibat ledakan bom.
Data awal yang dia sampaikan bahwa seorang korban sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyarakat ada lima petugas gereja dan empat anggota jemaah yang saat ini sedang dalam perawatan.
"Kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Itu data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam saat meninjau lokasi ledakan sebagaimana disiarkan oleh beberapa televisi nasional, Ahad.
"Saat ini yang dapat kami sampaikan, ada satu jasad yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri," katanya menerangkan.
Kepolisian menduga kuat jasad itu merupakan pelaku bom bunuh diri karena jasad ditemukan menyatu dengan sebuah motor, kendaraan yang sempat dicegah masuk oleh petugas gereja sebelum bom meledak.