Barabai (ANTARA) - Bupati HST, H A Chairansyah bersama Wabup Berry Nahdian Forqon pimpin Rapat Koordinasi dan evaluasi tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten HST, Senin (25/1).
Mendengar masukan dari beberapa pihak dan instansi terkait, Bupati menyatakan perpanjangan selama tujuh hari status tanggap darurat hingga tanggal 5 Februari 202.
Hal itu dilakukan karena masih banyaknya permasalahan yang harus diselesaikan pascabanjir dan menjadi tugas bersama dalam menyelesaikannya.
Diantaranya adalah masih adanya desa yang tergenang banjir, jalan yang longsor, sampah dan masih krisis air bersih di sejumlah wilayah di Kota Barabai dan sekitarnya karena PDAM masih perbaikan.
Selain itu, menyusul masih adanya informasi potensi banjir yang masih terjadi di kawasan HST dan Informasi BMKG potensi curah hujan yang tinggi di Kalimantan Selatan.
Bupati berharap kepada seluruh jajaran agar serius dalam penanganan masyarakat pascabanjir ini dan memastikan agar seluruh logistik bisa sampai ke semua titik desa yang terdampak banjir.
Chairansyah juga meminta agar seluruh camat mendata setiap permasalahan apa saja yang masih diperlukan para korban banjir dan pengungsi agar koordinasi bantuan bisa berjalan tepat sasaran.
Turut berhadir pada rakoor tersebut Ketua DPRD HST, Sekretaris Daerah HST, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda HST, Kapolres HST, Komandan Kodim 1002 Barabai, para camat dan semua para OPD serta SKPD Kabupaten HST.
Baca juga: Drainase masih tersumbat, hujan sebentar di Kota Barabai jalan sudah tergenang
Baca juga: Bupati: Logistik telah tersalurkan ke seluruh titik desa yang terdampak banjir di HST
Baca juga: Pelaku pembunuhan di Desa Pengambau Hilir Luar ditangkap polisi