Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Hermansyah mengungkapkan, rencana pengembangan transportasi umum di provinsi ini, yakni, untuk kereta api diperlukan dana investasi sebesar Rp24 triliun.
"Dari Banjarmasin hingga Tanjung itu bolak baliknya jaraknya sekitar 213 kilometer, berdasarkan kajian untuk pembangunan perkeretaapian di provinsi ini memerlukan dana Rp24 triliun," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
Menurut dia, pencarian investor untuk ikut berinvestasi di bidang perkeretaapian di Kalsel ini masih sulit didapatkan, hingga sekarang.
Dikatakan dia, upaya mencari investor dilakukan maksimal pemerintah provinsi bersama pemerintah pusat, bahkan hingga ke luar negeri.
"Sampai ke Jepang sudah kita tawarkan, tapi belum ada respon," ujar Hermansyah.
Tidak hanya di luar negeri, kata dia, namun juga ditawarkan dengan pengusaha lokal hingga nasional.
"Kepada pengusaha batu bara juga sudah kita tawarkan untuk investasi pembangunan kereta api ini, ya, namanya pengusaha kan ada hitung-hitungan bisnis untung ruginya," tuturnya.
Dia mengatakan, perkeretaapian di Kalsel ini akan bisa terwujud jika didorong pendanaannya melalui APBN.
"Hitungannya bukan hitungan untung rugi lagi, tapi pelayanan masyarakat," tuturnya.
Karena sering disampaikan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, ucapnya, masyarakat Kalsel banyak yang belum pernah merasakan naik kereta api.
"Makanya pak gubernur ingin sekali membangun kereta api itu untuk masyarakatnya, supaya pembangunan bisa merata dirasakan masyarakat," paparnya.
Selain itu, kata dia, alternatif angkutan kereta api jika ada di daerah ini bisa untuk pengangkutan hasil tambang dan perkebunan.
"Jadi kajiannya sudah lengkap adanya aspirasi Kalsel untuk pembangunan kereta api ini, kita terus berupaya agar terwujud, tidak patah semangat," ujar Hermansyah.
Rencana pembangunan jalur kereta api Kalimantan perlu dana Rp24 triliun
Senin, 4 Januari 2021 18:59 WIB
Sampai ke Jepang sudah kita tawarkan, tapi belum ada respon