Jembatan yang tingginya sekitar 15 meter dari permukaan Sungai Barito tersebut memiliki desain jalan menurun berputar bergaya mainan pembangkit adrenalin, roller coaster.
Keunikan jembatan yang menghubungkan Kuin Kecil dan Pulau Bromo Mantuil tersebut, seperti terpantau Rabu, menarik perhatian warga, sehingga ramai dikunjungi sebagai tempat wisata baru di Kota Seribu Sungai itu.
Memang, kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dispupr) Kota Banjarmasin Windiasti Kartika saat mendampingi jajaran Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin mengunjungi jembatan tersebut, Rabu, jembatan ini memang dibangun ikonik dan futuristik untuk mendukung pariwisata.
"Seperti roller coaster, jadi memang unik jembatan ini desainnya," kata dia.
Jembatan ini, ungkap Windiasti, untuk bentang tengahnya 100 meter, sementara jalan turunannya karena jembatan tersebut cukup tinggi sekitar 15 meter dari permukaan air sungai, dibuat berputar, sehingga tidak berbahaya.
Jembatan yang dibangun dengan anggaran hampir mencapai Rp40 miliar tersebut, kata Windiasti, sudah bisa dikatakan mencapai 99 persen selesai, hingga bisa mencapai target pada 4 Januari 2021 diresmikan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Isnaini yang mengunjungi pembangunan Jembatan Pulau Bromo tersebut menyampaikan apresiasi pihaknya terhadap pembangunan jembatan ini yang hampir selesai.
"Kita lihat secara langsung memang jembatan ini sudah siap," ujar politikus Partai Gerindra tersebut.
Dia berharap, jembatan ini bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga di Pulau Bromo yang sudah puluhan tahun tidak merasakan jalan darat untuk ke kota.
"Apalagi jadi wisata, moga menambah peningkatan ekonomi masyarakat di sana," ujar Isnaini.
Kesiapan Jembatan Pulau Bromo tersebut jadi wisata baru Banjarmasin dengan dibuatnya pintu gerbang bertuliskan selamat datang ke kawasan wisata Kuin Kecil dan Pulau Bromo Mantuil.
