Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memperbaiki sekitar 1,9 kilometer "Titian" atau jalan jembatan yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua di wilayah Pulau Bromo, Banjarmasin Selatan pada 2023.
"Ini sudah tahap lelang untuk pengerjaan itu," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Suri Sudarmadiyah di Banjarmasin, Senin.
Menurutnya, jembatan "Titian" pulau Bromo sudah sangat mendesak diperbaiki atau dibangun ulang, karena kondisinya memprihatinkan sebagai lalu lintas warga di sana.
Sebab, ungkap dia, satu-satunya akses darat di sana hanya jembatan "Titian", karena daerah rawa yang di kelilingi sungai Barito.
Pemerintah Kota, lanjut Suri, sudah merancang perbaikan jembatan "Titian" di pulau Bromo itu sejak 2021 dengan membuat desainnya.
"Tahun ini yang dibangun jembatan "Titian" untuk tiga RT, karena fasilitas jembatan "Titian" satu RT, yakni, RT 5 sudah dibangun pada 2017," ungkap.
Menurutnya, wilayah pulau Bromo yang dihuni sebanyak empat RT memang sangat memerlukan jembatan "Titian" ini setelah ada akses Jembatan Antasan Pulau Bromo di bangun Pemkot Banjarmasin pada 2021.
Jembatan gantung yang membentang sepanjang 100 meter itu kini menjadi ikon wisata Kota Banjarmasin, karena bentuknya yang menyerupai "Roller Coaster" tersebut.
"Dulu kan sebelum ada jembatan Antasari Pulau Bromo itu warga di sana kebanyakan pakai transportasi sungai, jadi jembatan "Titian" hanya pejalan kaki, sekarang motor melintasinya, jadi cepat rusak, memang beberapa kali motor ada warga yang jatuh saat melintas," ujarnya.
Karena itu, ungkap Suri, Pemkot Banjarmasin memberikan perhatian khusus untuk fasilitas jalan di sana, sesuai desain pembangunan jembatan "Titian" untuk pondasi menggunakan kayu ulin atau kayu besi, namun lantainya dicor beton.
"Jadi tetap hanya untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua, kita buat juga penganan pagar di sisi jembatan," demikian kata Suri.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi menyatakan, aspirasi masyarakat pulau Bromo memang sudah lama ingin perbaiki akses jalan "Titian" di wilayah mereka, sebab sudah sangat memperhatikan dan sering terjadi kecelakaan.
"Seharusnya memang setelah Pemkot bangun jembatan penyeberangan Antasari Pulau Bromo itu, dilanjutkan memperbaiki jembatan "Titian" di sana, ini jadi terlambat setelah ada beberapa korban berkendara berjatuhan, tapi kita apresiasi juga tahun ini Pemkot akhirnya berkomitmen membangunkan," tuturnya.
Dia menyampaikan, masyarakat Pulau Bromo berhak mendapatkan fasilitas jalan yang baik dari pemerintah, sebab sudah puluhan tahun mereka tinggal di sana.
"Memang pulau Bromo berada di pinggiran kota, jadi jangan sampai tidak diberikan perhatian bagi mereka," demikian kata Politisi PAN tersebut.
Baca juga: Indocement tanam pohon perbaiki lingkungan