Jakarta (ANTARA) - Pabrikan mobil Jerman Mercedes-Benz berjanji akan mewujudkan proses produksi yang netral CO2 di pabrik-pabriknya di seluruh dunia, termasuk jaringan produksi baterai kendaraan listrik, mulai 2022.
Langkah Mercedes-Benz itu merupakan bagian dari Ambition 2039 yang ingin menawarkan mobil baru yang netral CO2 dalam waktu kurang dari 20 tahun. Transformasi ke mobilitas listrik khususnya meningkatkan permintaan energi dalam rantai pasokan, kata Mercedes-Benz, dikutip Selasa.
Sejalan dengan prosedur di pabrik Mercedes-Benz sendiri, pemasok diwajibkan untuk menghindari dan mengurangi emisi sebagai prinsip fundamental. Hanya dengan demikian kompensasi melalui proyek bernilai tinggi dapat dipertimbangkan.
Area pendekatan untuk produksi netral iklim beragam, dan berkisar dari pengurangan konsumsi hingga pembelian energi dari sumber energi terbarukan.
Dengan strategi barunya, Mercedes-Benz ikut serta memperkenalkan klaimnya untuk memproduksi mobil paling diminati di dunia.
Baca juga: Mercedes merayakan titel ketujuh dengan bersulang secara virtual
Perusahaan bertujuan mencapai penjualan kendaraan plug-in hybrid atau serba listrik sebanyak 50 persen dari total penjualannya pada tahun 2030.
Tidak hanya itu, seluruh pemasok Mercedes-Benz juga harus memenuhi kriteria netral CO2 sebagai syarat kontrak.
Markus Schäfer, Anggota Dewan Manajemen Daimler AG dan Mercedes-Benz AG yang bertanggung jawab untuk Daimler Group Research dan Mercedes-Benz Cars COO, mengatakan,"Mobilitas listrik dan keberlanjutan berjalan seiring untuk Mercedes-Benz. Dengan sedan mewah EQS listrik, yang sudah berada di blok awal untuk tahun depan, kami telah mencapai tonggak penting dalam kerja sama yang erat dengan mitra kami--misalnya dengan membeli sel baterai yang diproduksi secara netral CO2."
Mercedes-Benz sedang berdialog erat dengan semua pemasok lain untuk bersama-sama mengembangkan strategi pengurangan CO2.
Netralitas iklim dimasukkan ke dalam persyaratan kontrak, dan Surat Ambisi adalah kriteria utama untuk pemberian kontrak.
Selambat-lambatnya mulai tahun 2039, hanya bahan produksi dengan netral CO2 di semua tahap penciptaan nilai yang diizinkan melewati gerbang pabrik Mercedes-Benz.
Pemasok yang menolak menandatangani surat Ambisi tidak akan diperhitungkan untuk kontrak pasokan baru.
Baca juga: Ineos tidak tertarik mengambil alih tim Mercedes F1
Fokus pada komponen dan bahan intensif CO2
Mercedes-Benz juga akan fokus pada bahan dan komponen yang sangat intensif CO2 dalam pembuatan dan pemrosesan hingga tahun 2039.
Komponen fokus meliputi sel baterai, baja, dan aluminium. Komponen-komponen ini menyumbang sekitar 80 persen emisi CO2 dalam rantai pasokan kendaraan listrik sepenuhnya.
Mercedes-Benz telah menyetujui tujuan yang jelas dengan dua mitra strategis untuk sel baterai: CATL (Contemporary Amperex Technology Co Limited) dan Farasis Energy telah berkomitmen untuk memasok sel baterai yang diproduksi menggunakan listrik dari sumber terbarukan seperti tenaga air, angin, dan energi Matahari. Ini mengurangi jejak CO2 dari seluruh baterai hingga lebih dari 30 persen.