Tanjung (ANTARA) - Para srikandi penggiat lingkungan yang tergabung dalam Asosiasi Bank Sampah Tabalong (ABSTA) tetap semangat melakukan pengelolaan sampah meskipun di tengah pandemi.
“Berkat semangat serta kekompakan seluruh pengurus ABSTA terus bergerak mengolah sampah menjadi berkah, sehingga Tabalong makin bersih dan hijau”, ungkap Ketua ABSTA Kabupaten Tabalong Emy Sulasmi.
Bank sampah merupakan sebuah komunitas yang akhir - akhir ini keberadaannya makin menjamur di masyarakat.
Anggotanya didominasi para ibu muda yang peduli terhadap lingkungannya. Komunitas ini tidak setenar komunitas sepeda ataupun komunitas berbagi lainnya.
Tetapi, mereka memiliki peranan penting dalam pengelolaan sampah di lingkungannya. Terlahir dari sebuah kesadaran tentang revolusi paradigma seiring perubahan jaman dari yang sebelumnya dianggap parasit dan menjijikkan menjadi tumpukan harta karun yang berharga bila diolah dan dikelola dengan baik dan tepat.
Dahulu sampah hanya dikelola tunggal pemerintah daerah, kehadiran bank sampah menjadi era baru dan penanda praktik cerdas partisipasi dan kolaborasi pengelolaan sampah antara pemerintah dan keswadayaan masyarakat.
Praktik cerdas itu tidak hanya ada di kota besar saja, tapi menjelma dan menyebar sampai ke wilayah kecil seperti Kabupaten Tabalong.
Banyaknya bank sampah yang bermunculan akibat kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola lingkungan makin meningkat.
Agar semangat perubahan tidak hanya menjadi euphoria sesaat saja dan untuk mempermudah pembinaan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, maka 19 Februari 2018 dibentuklah Asosiasi Bank Sampah Tabalong.
Asosiasi ini menjadi mitra pemerintah dalam memberikan edukasi pada masyarakat mengenai tata kelola bank sampah.
Selain itu Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) juga turut serta aktif menginisiasi pembentukan bank sampah dan juga melakukan pendampingan.
Ada sepuluh bank sampah yang menjadi binaan YABN dan ikut aktif dalam kegiatan ABSTA, serta beberapa pengurus bank sampah binaan YABN juga aktif dalam kepengurusan ABSTA.
Pandemi tidak mengurungkan semangat para pengurus ABSTA untuk mengedukasi warga bagaimana memilah sampah organik dan anorganik serta mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai.