Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyiapkan operasi tanggap bencana menghadapi cuaca ekstrem dengan mengerahkan personel dan saranan-prasarana yang dimiliki di setiap jajaran Kepolisian di seluruh Indonesia.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mako PolAirud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jumat, mengatakan pihaknya mengikuti informasi cuaca yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan adanya cuaca ekstrem pada Desember hingga Januari.
"Intinya ini bahwa kita sebagai Kepolisian mempersiapkan seandainya nanti terjadi, karena kita tiap tahun memang ada bencana, yaitu bencana gunung berapi meletus, bencana tanah longsor, dan juga laka laut, juga ada banjir," kata Argo.
Menurut Argo, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait dalam tanggap darurat bencana, termasuk PolAirud Baharkam Polri untuk penanggulangan bencana banjir dan lainnya.
"Ini semua yang sudah kita persiapkan semuanya. Nanti juga ada namanya operasi Aman Nusa yang nanti akan memadai daripada tanggap bencana ini," kata Argo.
Operasi Aman Nusa telah dijalankan oleh Polri dalam penanggulangan bencana non alam, yakni pandemi COVID-19.
Dalam operasi ini, Polri berkoordinasi dengan BNPB, TNI dan Pemerintah Daerah dengan mengedepankan langkah pencegahan, penanggulangan dan penegakan hukum.
Sebelumnya, Humas Polri mengadakan kegiatan pelatihan tanggap bencana banjir untuk awak media dan memberikan pelatihan peliputan menggunakan sarana prasarana evakuasi yang dimiliki PolAirud.
Pelatihan ini bekerjasama dengan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polri untuk mensinergikan media dan Humas Polri dalam melakukan peliputan di saat bencana, sekaligus meningkatkan kemampuan peliputan tanggap bencana personel Divhumas dan awak media untuk menghadapi musim penghujan.