Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - General Manager PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Mursalin mengatakan pihaknya terus mengupayakan pemenuhan energi listrik di Kalimantan Selatan antara lain dengan mendorong masyarakat untuk membangun pembangkit dari limbah sawit.
Menurut Mursalin di Banjarmasin, Rabu, potensi energi listrik terbarukan dari berbagai potensi sumber daya alam di Kalimantan Selatan, yang belum tergarap dengan baik masih cukup besar.
"Potensi tersebut bila diolah tidak hanya mampu memenuhi kekurangan kebutuhan listrik di daerah ini, tetapi juga mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Seperti energi dari limbah sawit, tambah dia, bila masyarakat bersedia mengolah menjadi energi terbarukan, maka PLN siap membeli dengan harga yang sesuai dan pasti menguntungkan masyarakat.
"Seperti pembangkit dari limbah sawit, bangun saja, walaupun kecil-kecil, pasti akan saya beli, dan keuntungan masyarakat akan sangat besar," katanya.
Selain mendorong pengembangan pembangkit dari potensi sumber daya alam yang ada di daerah ini, PT PLN juga membeli listrik dari "excess power" atau kelebihan listrik dari pembangkit yang dibangun perusahaan yang ada di Kalsel.
Menurut dia, dengan membeli dari "excess power" maupun membeli dari pembangkit listrik terbarukan yang dikelola oleh masyarakat, PT PLN mampu menghemat anggaran negara yang cukup besar, dibanding bila harus memanfaatkan pembangkit listrik tenaga diesel yang menggunakan solar.
"Kalau menggunakan solar tanpa subsidi per liternya Rp10 ribu, bila dihitung-hitung maka untuk pemakaian mesin satu kwh, maka biayanya menjadi Rp2.750 per kwh," katanya.
Sedangkan untuk "excess power", biaya per kwhnya hanya sekitar Rp853 sedangkan untuk energi terbarukan seperti dari limbah sawit hanya sekitar Rp1.170 per kwh.
"Jadi potensi energi terbarukan yang ada di daerah ini, bila bisa dimanfaatkan maka akan sangat menguntungkan bagi masyarakata maupun negara," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan Provinsi Kalsel, potensi energi terbarukan di daerah ini masih cukup besar, yaitu untuk energi surya, radiasi harian matahari di Kalimantan Selatan rata-rata 8-9 kwh/m2/hari.
Kemudian, pembangkit listrik tenaga air yang telah terbangun mencapai 99,6 megawatt, energi angin dengan kecepatan angin berkisar antara 8-14 knot, energi dari kotoran sapi dan kerbau, yang kini terdapat hampir di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel.
Selanjutnya, eceng gondok, dengan potensi sebesar 299.000 hekatare, sekam padi mencapai 550 ribu ton per tahun, dan potensi energi dari cangkan sawit mencapai 46.682 hektare, yang diperkirakan akan terus berkembang.
Energi tersebut, bila terus dikembangkan, akan mampu membawa Kalsel menjadi lumbung energi nasional, sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan dalam MP3EI.
PLN Dorong Pembangunan Pembangkit Limbah Sawit
Rabu, 10 September 2014 18:20 WIB
...yang belum tergarap dengan baik masih cukup besar."