Manado (ANTARA) - Laboratorium biomolekuler Universitas Sam Ratulangi, di Manado, Sulawesi Utara, telah diresmikan dan dalam sehari bisa memeriksa 1.000 sampel, sebut Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Jumat.
"Kehadiran laboratorium biomolekuler di Sulut ini penting dalam rangka mempercepat penanganan pandemi Covid-19," kata dia, di Manado, Jumat. Ia meresmikan laboratorium biomolekuler berstandar keselamatan biologis tingkat 2+ WHO terbesar di Indonesia Timur.
“Jadi saya kira dengan berdirinya lab yang ada di Unsrat ini kita dapat mendeteksi dari awal pandemi ini, penyebarannya di mana-mana. Kalau lima mesin satu kali dihidupkan sekaligus berarti per hari bisa mencapai 1.000 sampel. Ditambah dengan lab-lab yang lain bisa mencapai 4.000 sampel sekaligus per hari," katanya.
Politisi PDI Perjuangan itu mengapresiasi SDM di laboratorium itu karena telah tersertifikasi internasional dan diakui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat dan WHO.
"Terima kasih buat rektor Universitas Sam Ratulangi dan jajarannya yang sudah berpartisipasi bersama pemerintah untuk melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan Covid-19," ujarnya. Rektor Universitas Sam Ratulangi, Ellen Kumaat, hadir pada kesempatan itu.
Dodokambey kembali mengimbau seluruh masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan serta terus membudayakan pola hidup sehat dan bersih untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Saya kira mari kita sama-sama menjaga hal seperti ini agar supaya Sulawesi Utara terbebas dari hal-hal yang kita tidak inginkan bersama, karena ekonomi, kesehatan harus berjalan bersama sama," kata dia.
Ia menyatakan, tidak ada yang lebih dulu karena kalau kita melakukan protap sangat ketat berdampak juga kepada kegiatan perekonomian, tetapi kalau kita cuma memikirkan ekonomi, dampaknya juga bisa terlihat banyak hal yang bisa merugikan kesehatan masyarakat.