"Kini situasi pandemi COVID- 19 telah melandai, semoga tidak turut melandaikan semangat kita dalam berjuang dan berinovasi, " ujar Husairi di Amuntai , Selasa (24/5).
Husairi mengatakan harapannya tersebut juga ditujukan bagi para guru dan tenaga kependidikan yang selama pandemi COVID-19 berjuang mempertahankan kualitas pengajaran kepada anak didik.
Husairi mengatakan, meski dunia pendidikan sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, namun ia berterima kasih kepada para guru dan tenaga kependidikan atas dedikasi dalam mendidik dan mengajar, menciptakan perubahan dan inovasi untuk kualitas dan kuantitas pengajaran.
Saat menghadiri kegiatan halal bI halal dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten HSU di Aula Dr. Idham Khalid di Kota Amuntai, Husairi menegaskan harapannya agar terjadinya pandemi COVID-19 bisa menjadi 'laboratorium' bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi untuk memajukan banua.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten HSU Jumadi mengatakan, akibat pandemi COVID-19 hampir semua sektor termasuk pendidikan mengalami keterpurukan. Kegiatan belajar mengajar tereduksi atau terkurangi, baik frekuensi maupun kualitasnya.
"Telah dilakukan penghitungan dan analisa dari statistik dan survei bahwa memang terjadi penurunan indeks akademik dan intelegensi selama COVID-19," terangnya.
Namun untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah diizinkan untuk wilayah Kabupaten HSU berdasarkan hasil rapat bersama DPRD, Satgas COVID-19 dan Kemenag HSU
"Nanti di awal Juni kami meminta izin kepada Plt. Bupati untuk melakukan pengawasan langsung ke sekolah-sekolah untuk audit dan memberikan support sehingga PTM bisa terus dilaksanakan," kata Jumadi.
