Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan menangkap dua orang jambret, salah satu pelaku sudah pernah masuk penjara tujuh kali.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono, Selasa menerangkan, penjambret itu melakukan aksi di Jalan S Parman masing-masing M Amrullah (25) dan Rahmadi (29), keduanya warga Jalan Belitung Banjarmasin.
Kedua pelaku penjambretan itu ditangkap di rumah masing-masing pada Sabtu dan Minggu (2-3/8) setelah polisi mendapatkan petunjuk dan bukti mereka pelakunya.
Sedangkan korban penjambretan yang terjadi di Jalan S Parman dekat Jembatan Pangeran Banjarmasin pada 30 Juni lalu itu, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin.
Ia mengungkapkan, salah seorang pelaku penjambretan itu bernama M Amrullah, seorang resedivis, sudah tujuh kali masuk penjara, dan ini yang kedelapan kali.
Polisi, lanjutnya, dapat mengungkap keterlibatan mereka dalam aksi kejahatan di jalanan tersebut setelah mendapatkan petunjuk HP korban yang dia jual terdeteksi.
"Ya, kita runtun saja lagi dari mana-dari mana, akhirnya mengarah kepada mereka," tutur perwira menengah polisi yang menyandang melati satu itu.
Hal itu, ungkapnya, diakui mereka juga saat ditangkap polisi dan dalam keterangan pihak penyidik. "Mereka tidak bisa mengelak lagi, sebab bukti dan saksinya kuat," tegasnya.
Saat diwawancarai wartawan, kedua penjambret itu membenarkan telah melakukan aksi penjambretan, dan mereka mengaku spontan melakukannya saat berpapasan dengan korban dan langsung memepetnya. "Saya yang menarik tasnya," kata tersangka Rahmadi.
Menurut dia, korban yang tasnya mereka jambret terjatuh, dan mereka lekas kabur. "Ada dua HP di tasnya, dan uang Rp 400 ribu," ungkap Rahmadi diamini M Amrullah.
Sementara itu, M Amrullah mengakui, dia pernah masuk penjara beberapa kali, dengan kasus yang beragam, di antaranya kasus pencurian, pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dan perkelahian.
Selain itu, pernah kabur dari penjara Polsek, dan bahkan kakinya pernah ditenbak polisi. "Ini yang kedelapan kalinya masuk penjara, Insya Allah saya Insyaf," ujar lelaki penuh tato itu.