Alat Musik "Kuriding" Ditampilkan Di Bali

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpar) Kalsel memastikan akan mengikuti kegiatan Borneo Exstra Pagansa di Bali pada 22-24 Agustus ini. Ajang promosi pariwisata se-Kalimantan di Pulau Dewata itu, sebuah alat musik tradisional "Kuriding" akan ditampilkan.


Menurut Kepala Bidang Pariwisata Disbudparpora Kalsel Soprina Noor, alat musik "Kuriding" merupakan salah satu alat musik tradisional di Kalsel, dan terbilang alat musik tradisional unik yang layak ditampilkan pada ajang promosi pariwisata nasional.


"Dan musik ini akan dimainkan para seniman kita nantinya sebagai ajang penarik perhatian para wisatawan di Bali sebagai ajang promosi pariwisata kita," ujarnya, Selasa.


Soprina mengungkapkan, bahwa seniman alat musik tradisional 'Kuriding" yang akan pihaknya bawa sekitar 11 orang, dan merupakan ahli memainkan alat musik yang dibuat dari pohon enau atau kayu mirip ulin yang hanya ada di daerah Muara Teweh, Barito Utara itu.


Alat musik tradisional "Kuriding" dalam penjelasan kamus kesenian Kalsel dimainkan dengan tangan kiri memegang tali pendek melingkar yang menahan bilah kayu itu agar menempelkan di mulut. Tangan kanan menarik-narik tali panjang yang diikat pada ujung bilah sebelahnya. Terdengar seperti suara angin menderu-deru, diiringi bunyi menghentak-hentak berirama teratur. Deru angin itu muncul dari tiupan mulut pemain Kuriding, sedangkan bunyi menghentak-hentak dari tarikan tangan kanan.


'Kenapa kita memilih menampilkan kesenian ini, karena kita ingin memanpilkan kesenian kita yang unik, sebab di Bali masuk pusatnya kesenian nasional," ucapnya.


Selain menampilkan musik "Kuriding ini, bebera Soprina, pihaknya juga akan menggelar pameran produk pariwisata khas kalimantan selatan, dan menjual paket wisata di Bali itu nantinya.


Dikan Soprina, ajang ini sebagai langkah terus mempromosikan pariwisata daerah keajang nasional bahkan internasional, karena bagaimana pun, Bali merupakan kiblat pariwisata Indonesia saat ini.


"Sayang kalau kita tidak maksimalkan promosi pariwisata kita pada ajang ini," ujarnya. (antara)