Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kalimantan Selatan Haris Karno mengapresiasi terhadap kebijakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Banjarmasin terkait angkutan lebaran.
"Kita apresiasi kebijakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banjarmasin yang cukup baik sebagai upaya menjaga keselamatan dalam angkutan lebaran," Kadishubkominfo Kalsel ketika dicegat wartawan, Selasa.
"Kalau memungkinkan, kita berharap Dishubkominfo kabupaten/kota lain bisa mencontoh kebijakan Dishubkominfo Banjarmasin, karena tujuan baik," lanjutnya sebelum mengikuti rapat bersama Komisi III DPRD Kalsel.
Ia mengharapkan pula, agar semua pihak terkait dapat menunjang kebijakan Dishubkominfo Banjarmasin yang mewajibkan para sopir tes kesehatan, terutama untuk angkutan penumpang umum jenis bis antarkota antarprovinsi (AKAP).
"Kepatuhan atas kebijakan Dishubkominfo Banjarmasin itu terutama para sopir bis angkutan penumpang umum yang melayani jurusan AKAP," demikian Haris Karo.
Sementara itu, Dishubkominfo Banjarmasin mewajibkan periksa kesehatan bagi sopir bis angkutan umum terutama untuk AKAP.
"Periksa kesehatan itu terutama dalam rangka angkutan lebaran Idul Fitri 1435 H dan sebagai salah satu antisipasi guna keselamatan penumpang," ujar Kepala Dishubkominfo Kota Banjarmasin M Kasman.
"Jadi sopir bis AKAP yang keberangkatannya dari Terminal Induk Banjarmasin atau Jalan A Yani Km6, wajib menjalani tes kesehatan sebelum berangkat ke tempat tujuan," tandasnya.
Ia menerangkan, tes kesehatan para sopir AKAP tersebut bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, dengan tujuan agar keselamatan penumpang lebih terjaga.
"Bagi sopir yang sudah menjalankan tes kesehatan itu akan mendapatkan surat layak jalan, dan ini akan kontinyu dilakukan setiap kali keberangkatan atau mau mengendarai oto bis tersebut," katanya.
Ia mengungkapkan, ada 80 sopir AKAP yang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan, untuk memastikan mereka layak membawa penumpang atau tidak.
"Tes kesehatan sopir ini penting untuk keselamatan puluhan penumpang yang bergantung dengan keahlian mereka," tutur mantan Camat Banjarmasin Selatan tersebut.
Ia menyatakan, terhadap kelayakan kendaraan, pihaknya juga sangat ketat untuk memeriksa setiap bis AKAP yang akan beroprasi.
"Pasalnya kelayakan kendaraan itu tidak kalah pentingnya pula dengan memastikan kesehatan para sopirnya. Dan bagi kendaraan yang layak jalan atas rekomendasi pihaknya, diberikan timpelan stiker di badan bis," ujarnya.
Ia mengharapkan, tidak ada hal yang tak diinginkan terjadi pada keselamatan penumpang dalam suasana angkutan lebaran, apalagi dikarenakan eror sopir dan ketidaklayakan kendaraan.
Untuk kesiapan petugas Dishubkominfo di lapangan, dia mengatakan, ada 140 orang petugas, dan mereka itu bertugas pada enam posko penjagaan mudik lebaran di kota ini.
"Kami akan pantau terus angkutan lebaran tersebut dari H-7 sampai H+7, terutama dalam wilayah Kota Banjarmasin yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) atau Dishubkominfo setempat," demikan Kasman.