Banjarmasin (ANTARA) - Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan hingga saat ini masih zona merah pandemi COVID-19 sehingga kegiatan belajar mengajar masih menerapkan pembelajaran jarak jauh, kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto.
"Sebab dengan terjadinya pandemi COVID-19 ini, proses belajar mengajar di sekolah pun harus dilakukan sistem jarak jauh," kata dia di Banjarmasin, Sabtu.
Ia menjelaskan tentang ketidakmungkinan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dilaksanakan di daerah setempat karena masih zona merah penyebaran virus corona jenis baru itu.
"Tidak mungkin kita mengorbankan kesehatan dan keselamatan siswa," kata dia.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat memahami kebijakan tersebut.
Ia mengaku cukup banyak orang tua yang mengeluhkan terkait dengan persoalan itu.
Ia juga mengatakan bahwa penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan anggaran yang cukup besar, termasuk anggaran bidang pendidikan di daerah setempat yang mencapai Rp6 miliar pun harus dialihkan untuk mengatasi hal tersebut.
"Jadi akibat pandemi COVID-19 ini, anggaran kita ikut 'hilang' Rp6 miliar, " ucapnya.
Dia mengatakan anggaran tersebut tidak hanya yang bersumber dari APBD akan tetapi juga dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Ada yang untuk fisik pembangunan sekolah, seperti untuk SDN Sungai Andai 3 Banjarmasin, itu sekitar Rp1 miliar lebih terpaksa dibatalkan tahun ini karena anggarannya ditarik untuk penanganan COVID-19," tutur Totok.
Selain itu, ujar dia, anggaran untuk sejumlah program pelatihan.
Namun, kata dia, hal itu dapat dimaklumi karena penanganan COVID-19 sebagai kebutuhan lebih penting demi keselamatan semua orang dari pandemi virus tersebut.
Banjarmasin masih zona merah sehingga terapkan PJJ
Sabtu, 25 Juli 2020 18:17 WIB