Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarmasin Iwan Fitriadi mengungkapkan, daerahnya masih menghadapi terjadinya kekerasan terhadap anak juga perempuan.
Menurut dia di Banjarmasin, Rabu, aduan kekerasan terhadap anak dan perempuan terus ada setiap bulannya, bahkan cenderung naik.
"Kalau dirata-rata itu ada sekitar 5 kasus lah setiap bulannya, bahkan cenderung naik di masa pandemi COVID-19," tuturnya.
Di mana memang, kata Iwan, rata-rata kasus itu karena permasalahan ekonomi, orang tua menjadi cepat emosi, hingga berbuat kekerasan kepada anak atau suami kepada istri yang sudah keterlaluan.
"Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini kan, ekonomi masyarakat memang banyak yang turun drastis, hingga agak stres memikirkan kelangsungan hidup, jadi cepat emosi terhadap anak dan istri, terjadilah tindakan kekerasan," paparnya.
Dia mengapresiasi terhadap masyarakat yang sigap dalam melaporkan adanya kekerasan terhadap anak dan perempuan di lingkungannya, hingga dapat ditangani cepat agar tidak sampai menjadi korban jiwa.
Sebab, ungkap dia, pihaknya kini sangat gencar mensosialisasikan agar kekerasan terhadap anak dan perempuan ini di masyarakat, jika ada kejadian itu segera laporkan ke instansinya baik secara langsung atau lewat call center 082250453333.
:Banyaknya aduan ini bisa dikatagorikan positif bisa negatif, positifnya sudah banyak masyarakat aktif dalam mengadukan adanya tindakan kekerasan terhadap anak dan perempuan ini.
"Negatifnya kekerasan terhadap anak dan perempuan di daerah kita ini terlihat jelas masih banyak," papar Iwan.
Bahkan, kata dia, tidak sedikit yang harus dibawa ke ranah hukum, karena tidak ada titik temu untuk berdamai.
"Kita dalam menghadapi masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan ini mengedepankan perdamaian, tapi kalau tidak bisa, kita serahkan keranah hukum," pungkas Iwan.