Menurut Udiansyah di Banjarmasin Selasa, dunia pendidikan tinggi (kampus) harus berperan aktif dalam menyongsong pelaksanaan tatanan kehidupan baru, baik di dunia pendidikan maupun di masyarakat.
"Khususnya perguruan tinggi bidang kesehatan harus mampu memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap persiapan tatanan kehidupan normal baru (new normal) terkait pandemi COVID-19 ini, sebagai pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi," katanya.
Tatanan kehidupan baru, menuntut masyarakat untuk mampu beradaptasi dengan situasi dan lingkungan yang baru.
Dalam tatanan kehidupan normal baru, masyarakat wajib sadar dan patuh dalam mengubah pola hidup dan menjalan protokol kesehatan yang diberikan pemerintah.
Selain itu, masyarakat juga harus mampu beradaptasi dalam rutinitas mereka, dengan mengurangi kontak fisik, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan dan lainnya.
"Dalam menyongsong new normal, harus ada persiapan untuk bertransformasi atau mengubah perilaku yang tidak biasa dilakukan. Di sinilah peran perguruan tinggi sangat dibutuhkan," katanya.
Khususnya perguruan tinggi bidang kesehatan diharapkan bisa menjadi leader dalam persiapan perubahan perilaku yang mengacu pada protokol kesehatan.
"Mengingat perbedaan budaya pada daerah masing-masing, khususnya di lingkungan LLDIKTI Wilayah XI terdapat lima provinsi, dan banyak kabupaten tentunya pada masing-masing provinsi," tambah Udiansyah.
Hendaknya perguruan tinggi bidang kesehatan berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya untuk membuat sebuah panduan yang diserahkan kepada pemerintah daerah.
Panduan yang mudah dipahami dan tentunya bisa dipergunakan untuk semua lapisan masyarakat di daerah masing-masing sebagai pedoman menjalankan new normal.
Sebelumnya, Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Udiansyah melakukan rapat terbatas bersama perguruan tinggi bidang kesehatan melalui video conference.
Pada kesempatan tersebut, beberapa perguruan tinggi bidang kesehatan menyampaikan beberapa skenario new normal di kampus mereka.
Direktur Akademi Borneo Medistra Balikpapan, Nila Trisna Yulianti memaparkan bahwa di kampus mereka mulai mempersiapkan skrenario new normal pada lingkungan kampusnya.
Pertama, pihak kampus selalu mengingatkan kepada seluruh civitas akademika untuk selalu mendisiplinkan diri mereka, dengan memulai kebiasaan baru dengan penerapan pola hidup bersih dan sehat.
Membuat tim gugus tugas pencegahan COVID-19 yang melibatkan seluruh warga kampus, menyediakan tempat cuci tangan pada setiap ruangan, menyiapkan kartu kewaspadaan dan self assessment.
Hal yang sama dilakukan oleh kampus Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak, yang menyiapkan skrenario new normal tersebut juga pada "best practisenya" misal pada ruangan dosen dan kantin mahasiswa mereka membuat penyekat dengan mika.
Hal tersebut, sebagai upaya membatasi interaksi di lingkungan kampus pada masa pandemi.
Pada akhir rapat, Prof Udiansyah, memberikan apresiasi kepada perwakilan Perguruan Tinggi yang menyampaikan beberapa rencana skenario new normal tersebut.
“Bagus sekali ini, semua skenario protokol kesehatan wajib diimplementasikan pada lingkungan kampus, ada juga yang berimprovisasi seperti melakukan penyekatan di ruang dosen dan kantin. Saya juga menekankan sekali lagi Perguruan Tinggi bidang kesehatan harus berkontribusi kepada daerah masing-masing untuk memberikan edukasi protokol kesehatan mengsongsong new normal, silahkan untuk berelaborasi dengan Perguruang Tinggi pada masing-masing daerah. Ini saatnya Perguruan Tinggi bidang kesehatan mengambil perannya sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Prof Udiansyah.
Muhammad Adie Karya/Humas LLDIKTI Wilayah XI
LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan