Banjarmasin (ANTARA) - Dua rumah sakit rujukan COVID-19 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan menerima bantuan 100 pcs jamu Anti Virus Corona (AVC) yang diklaim berkhasiat sebagai obat virus corona dari Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan.
"Mudah-mudahan dengan adanya obat ini para pasien yang mengonsumsi ada perubahan lebih baik, seperti yang sudah dilakukan di Jawa Barat," terang Rachmat di Banjarmasin, Minggu.
Menurut dia, jamu AVC tersebut sebenarnya lebih untuk meningkatkan imunitas dan diharapkan bagi yang mengonsumsi daya tahan tubuh terhadap virus corona menjadi lebih bagus.
"Kami berterima kasih kepada donatur pak Herris dan pak Edy yang memfasilitasi produk ini hingga bisa kita salurkan ke rumah sakit," timpal Rachmat.
Ada dua rumah sakit rujukan, yaitu RSUD Ulin dan RSUD Dr Ansari Saleh Banjarmasin yang masing-masing menerima 50 botol jamu AVC dari Kapolresta.
Tria selaku staf Laboratorium RSUD Dr Ansari Saleh Banjarmasin mengakui ada dua pasien yang sudah mengonsumsi jamu AVC dan hasilnya menjadi lebih baik.
"Ada perubahan signifikan setelah meminumnya. Yang tadinya susah makan, jadi bisa makan. Kemudian yang sebelumnya susah bergerak, jadi bisa bicara sekarang dan nafas stabil. Mudah-mudahan ini jadi kabar baik bagi kita semua di tengah ancaman COVID-19 yang belum ada obatnya hingga sekarang," tuturnya.
Sementara donatur yang mendatangkan jamu AVC, Herris Salim menyatakan turut senang bisa membantu rumah sakit melalui pengadaan produk hasil buatan Peneliti dan Penemu Independen Afiliasi Nahdlatul Ulama (TPPI-ANU) itu.
"Kami akan selalu bersinergi dengan Polresta dalam membantu penanganan COVID-19 di kota ini. Mudah-mudahan produk ini benar-benar berhasil menyembuhkan pasien positif virus corona dan kami akan kembali berupaya mendatangkannya melalui bantuan bapak Kapolresta," kata pengusaha muda itu.
Owner Piramyd Suites Hotel Banjarmasin ini sebelumnya juga membantu 500 Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat untuk lima rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalimantan Selatan.
Sedangkan Ananta Agung Junaedi yang memfasilitasi kedatangan jamu AVC mengaku cukup sulit bisa memperolehnya.
"Produk ini memang belum bisa dijual bebas karena masih tahap uji klinis dan kami optimistis ke depannya menjadi obat andalan bagi penyembuhan pasien COVID-19," kata owner Ixobox Banjarmasin itu.
Dua rumah sakit rujukan COVID-19 di Banjarmasin terima bantuan 100 jamu AVC
Minggu, 31 Mei 2020 18:37 WIB