Oleh Syamsuddin Hasan
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua DPRD Kalimantan Selatan Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah menyatakan prihatin, karena sudah dekat waktu pencoblosan Pemilihan Umum legislatif tahun 2014, ternyata masih banyak warga masyarakat yang tidak tahu cara memilih.
"Memprihatinkan dan menyedihkan, sudah dekat waktunya pencoblosan Pemilu 2014, ternyata masih banyak warga masyarakat yang tidak tahu cara memilih wakil-wakilnya nanti," ujarnya di Banjarmasin, Jumat.
Pernyataan pensiunan perwira menengah TNI-AD itu, sehabis silaturahmi selaku calon anggota DPD-RI daerah pemilihan provinsi tersebut dengan nelayan di Desa Rampa Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru (300 km timur Banjarmasin), Kalsel.
"Keadaan serupa saat melakukan silaturahmi dengan warga Desa Banua Anyar Kecamatan Bakumpai (45 km barat Banjarmasin Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel sekitar dua pekan lalu, masih banyak yang belum mengetahui cara memilih," ungkapnya.
Dengan melihat kenyataan tersebut, mantan Komandan Korem Bone, Sulawesi Selatan itu menyarankan, untuk Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang perlu sosialisasi yang lebih dini dan berkelanjutan agar masyarakat betul-betul mengerti cara memilih.
"Sosialisasi cara memilih tersebut sebaiknya jangan seperti pada Pemilu 2014 yang relatif singkat. Tapi akan lebih baik kalau sosialisasi itu jauh-jauh hari atau sekitar tiga - empat tahun sebelum pelaksanaan Pemilu," sarannya.
"Memang sebagai konsekuensi memerlukan biaya yang lebih banyak lagi bagi penyelenggara Pemilu, karena harus melakukan sosialisasi secara dini dan berkelanjutan," lanjutnya dalam percakapan dengan Antara Kalsel.
Tapi, menurut alumnus Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1973 itu, konsekuensi pembiayaan tinggi merupakan keniscayaan kalau memang Pemilu atau pesta demokrasi lima tahunan mau berkualitas.
"Sebab kalau seperti keadaan sekarang kita ragu akan kualitas hasil Pemilu. Apalagi misalnya banyak yang salah coblos sehingga surat suara itu dinyatakan batal, padahal mereka mau sebagai partisipan yang baik," ujarnya.
"Dua desa (Rampa dan Banua Anyar) yang saya kunjungi itu mungkin cuma contoh kecil, tapi mungkin masih banyak lagi warga di tempat-tempat lain di Kalsel khususnya yang tidak tahu cara memilih pada Pemilu," demikian Nasib Alamsyah.
