Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sebagian petani di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini kesulitan memperoleh pupuk Tripel Super Fosfat (TSP), bersubsidi untuk memupuk tanamannya.
Soleh, seorang petani di Kelumpang Selatan di Kotabaru, Selasa mengatakan, sudah satu bulan ini pihaknya belum bisa memupuk tanaman di kebun karena kesulitan memperoleh jenis pupuk tersebut.
"Karena di kios yang biasa menjual pupuk, pupuk jenis TSP sudah lama kosong," katanya.
Soleh diminta oleh pemilik kios untuk bersabar, hingga menunggu distribusi pupuk kembali lancar.
Petani asal Lamongan itu pernah beberapa kali mencari pupuk TSP ke desa lain, tetapi hasilnya juga sama, pupuk jenis TSP masih kosong.
Sebagai gantinya, dia ditawari oleh pedagang untuk menggunakan pupuk phonska, namun konsekwesnsinya harganya lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk TSP 36.
Hal yang sama juga dialami oleh petani di Kelumpang Hulu, Takim, sudah cukup lama menunggu suplai pupuk jenis TSP dari pedagang di Sungai Kupang.
"Sudah lama kami menunggu suplai pupuk dari Cantung, Kelumpang Hulu, tetapi sampai saat ini masih belum juga datang," katanya.
Akibat kosong tersebut, petani terpaksa membiarkan tanaman palawija dan kelapa sawit untuk tidak dipupuk sesuai jadwal.
Kondisi tersebut dikhawatirkan akan menghambat perkembangan, dan perkembangan buah sawit.
"Pemupukan sawit sudah ada jadwalnya yang dilakukan secara rutin setiap bulan, dan apabila berubah dikhawatirkan berpengaruh terhadap hasil tandan buah segar," paparnya.
Sementara ini, pupuk yang tersedia di kios-kios di daerah diantaranya, pupuk Urea, Phonska, tetapi petani saat ini jadwalnya memupuk tanamanya dengan pupuk TSP yang tidak bisa diganti dengan pupuk jenis lain.
 Kepala Dinas Pertanian Kotabaru Hairuddin, saat dikonfirmasi terkait kekosongan pupuk TSP di pasaran, mengaku, masih cuti, tanggungjawab sementara diserahkan kepada stafnya. Â