Barabai (ANTARA) - Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan periode 2025-2030 resmi dikukuhkan di Balai Rakyat Barabai.
Dalam pengukuhan itu, Muhammad Saleh kembali mengemban amanah sebagai Ketua KTNA HST yang terpilih kembali secara aklamasi dalam rapat pemilihan ketua beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kalsel kemarin, Wali Kota semangati anggota KTNA majukan pertanian hingga ULM gratiskan UKT sarjana
"Rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian menjadi sorotan utama kita bersama," kata Ketua KTNA HST Muhammad Saleh di Barabai, Selasa.
Ia menekankan persoalan sumber daya manusia, terutama regenerasi petani muda, memang menjadi fokus utama dalam program kerja KTNA ke depan.
Menurutnya, sudah saatnya pertanian tidak hanya dijadikan sebagai warisan turun-temurun, tetapi sebagai profesi yang dipilih secara sadar oleh generasi baru.
“Kami menyadari bahwa tantangan ke depan bukan hanya soal lahan atau alat, tetapi siapa yang akan mengolahnya," terang Saleh.
Ia memastikan KTNA HST berkomitmen mendorong lebih banyak anak muda untuk mengenal dan mencintai pertanian, serta pihaknya menginginkan pertanian menjadi bidang yang membanggakan, tidak kalah dari profesi lainnya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti persoalan serius lainnya, yakni kualitas pupuk yang beredar di wilayah mereka.
Ia menjelaskan bahwa KTNA bersama petani telah melakukan penelitian lapangan terkait pupuk jenis urea dan sejenisnya, dan hasil uji laboratorium dari Dinas Pertanian menunjukkan adanya ketidaksesuaian kadar pupuk di lapangan dibandingkan dengan standar yang seharusnya.
“Ini sangat merugikan petani, baik dari sisi biaya maupun hasil produksi. Karena itu, kami akan terus mengawal distribusi pupuk agar sesuai standar dan mendesak pihak terkait untuk bertindak tegas terhadap pupuk yang tidak layak edar,” tegasnya.
Baca juga: Bupati Tabalong : Amati dan tiru inovasi dari daerah lain
Pengukuhan itu juga dihadiri Sekretaris KTNA Kalsel Subhan yang mendorong agar berbagai program yang dijalankan ke depan untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan sektor swasta.
"Hal ini dilakukan agar mampu menciptakan ekosistem pertanian yang mendukung anak muda untuk terjun dan bertahan di sektor ini,” katanya.