Kotabaru (ANTARA) - Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis melakukan inspeksi mendadak di gudang Bulog setempat guna memastikan ketersediaan bahan pangan khususnya beras menyusul adanya kebijakan pembatasan masuknya orang, terkait pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Banua.
"Kita ingin memastikan bagaimana persediaan pangan di Kotabaru, karena menyusul instruksi atau Surat Edaran Gubernur tentang pembatasan arus masuknya orang ke Kalsel terkait pencegahan dan penanggulangan covid-19," kata Syairi, Rabu.
Dalam kunjungan tersebut, Syairi didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kotabaru dan perwakilan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan setempat, yang kemudian disambut pimpinan Perum Bulog KCP Kotabaru Abdul Mukti.
“Dalam penjelasan pihak KCP Bulog Kotabaru, kita ketahui terdapat persediaan stok beras 877 ton, jumlah tersebut diperkirakan cukup hingga 6 bulan ke depan," terang Syairi.
Bukan hanya beras, lanjutnya, saat ini persediaan sejumlah bahan pokok seperti minyak goreng dan daging beku sudah siap untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Bulog tersebut.
Dikatakannya, kecukupan pangan harus menjadi perhatian bagi daerah, pasalnya dalam situasi seperti sekarang sehubungan dengan pembatasan terhadap arus orang dan barang yang masuk ke Bumi Saijaan dalam pencegahan Covid-19, bersamaan momentum menjelang bulan ramadhan 1441 H.
Politisi PDIP ini mengungkapkan, dari penjelasan dan informasi yang saat ini berkembang, secara umum persediaan bahan pangan utama relatif cukup, namun ada satu komoditas yang mengalami kelangkaan yakni gula pasir.
"Kelangkaan bukan hanya di Kotabaru, tapi merata di Kalsel bahkan di Indonesia, akibatnya terjadi lonjakan harga di pasaran yang kini tembus Rp21 ribu per kg," ungkapnya.
Namun demikian, dari penjelasan pihak Bulog bahwa Kotabaru akan mendapat kuota sekitar 20 ton yang kini masih dalam proses order dari provinsi.
"Jumlah tersebut insyaAllah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kotabaru baik dalam situasi sekarang, persiapan ramadhan bahkan hingga lebaran," pungkasnya.