Banjarmasin (ANTARA) -
Sebanyak sembilan orang tim Kota Pusaka Kota Banjarmasin yang dipimpin Kepala Bidang Pengembangan Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarmasin, Mohammad Khuzaimi berangkat ke Semarang untuk belajar pengelolaan Kota Lama di kota tersebut.
Tim Kota Pusaka Kota Banjarmasin yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, pemerhati, dan komunitas tersebut, Kamis, diterima Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Semarang, Indriyasari beserta jajarannya.
Dalam pertemuan selama dua jam tersebut Tim Kota Pusaka Banjarmasin melempar beberapa pertanyaan antara lain dari Mohammad Khuzaimi, Ira Mentayani dari ULM, Mohammad Ary dari komunitas, serta dari Dr Verawati akademisi IPB.
Dijelaskan oleh Kabid kebudayaan Disbudpar Semarang Arief, dalam pengelolaan kota lama Semarang melibatkan banyak pihak, pemerintah, swata serta 16 komunitas dan LSM.
Banyak pihak yang ikut mengelola itu karena kawasan itu sangat luas, ada 116 bangunan tua dalam empat kawasan, yaitu Pacinan, Kauman, Melayu, dan situs dan bangunan bangunan peninggalan Belanda (Little Netherland).
Dari 116 bangunan di Kota Lama itu hanya satu buah milik pemerintah, selebihnya milik BUMN, swasta dan perseorangan.
Revitalisasi kawasan dan penataan infrastrukturnya didukung oleh Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka. Saat ini Pemko Semarang mengusulkannya menjadi world heritage kepada UNESCO.
Dari bantuan tersebut kini telah merubah kawasan Kota Lama ke arah yang lebih semarak dan menarik yang berimbas kian meningkatnya kunjungan wisatawan.
Kota lama Semarang akan dibebaskan dengan kendaraan bermotor, kecuali sepeda listrik, sekarang sudah mulai sosialisasi dgn target tahun 2020 tak ada lagi kendaraan bermotor wilayah tersebut dan pemilik gedung semakin giat berpartisipasi merevitalisasi bangunan yang disana, kata Indriyasari
Dijelaskan pula Kota Semarang seluas
370 km persegi dengan jumlah penduduk 1.762.000 jiwa akan menyelenggarakan 78 even wisata tahun 2020.
Untuk menyemarakan wisata di kota Semarang, Pemkot memberikan bantuan Rp 200 jt untuk kampung bertema wisata. Disampaikan pula bahwa sektor pariwisata telah menyumbang PAD sebesar Rp 287 milyar yang diterima melalui jasa perhotelan dari 137 hotel berbintang dan sektor jasa dan industri pariwisata terkait lainnya.
Studi banding tim Kota Pusaka Banjarmasin tersebut karena adanya keinginan Pemkot Banjarmasin menciptakan kawasan kampung budaya Sungai Jingah sebagai kawasan cagar budaya. Untuk itu dirasa perlu mengetahui kebijakan Pemkot Semarang dalam upaya pelestarian kawasan kota pusaka, bangunan atau rumah" tua baik berupa perda, perwali atau kebijakan khusus lainnya, bagaimana kiat melibatkan masyarakat (pemilik, swasta dan komunitas), bagaimana Pemkot menyediakan anggaran khusus pengembangan kota pusaka.
Mengakhiri pertemuan hari ini, Indriyani menjelaskan kunci suksesnya adalah sinergi antara pemko dengan DPRD kota Semarang yg sepakat menyukseskan program ini secara "bergerak bersama"
Tim Kota Pusaka Banjarmasin belajar pengelolaan kota pusaka
Kamis, 5 Desember 2019 20:16 WIB