"Deteksi dini penting untuk memastikan tidak ada potensi ancaman gangguan kamtibmas yang bisa saja terjadi pada Pilkada 2020," kata Yazid di Banjarmasin, Senin.
Hal itu disampaikannya kepada wartawan di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri usai memimpin upacara serah terima jabatan lima kapolres di lingkungan Polda Kalsel.
Menurut Yazid, setiap permasalahan yang muncul harus diselesaikan secara tuntas, jangan sampai masih ada residu hingga muncul lagi dalam bentuk yang lain.
Yazid meminta Kapolres yang baru segera menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Terkait pilkada, dia minta membangun hubungan yang baik dan bekerja sama dengan stakeholder dan para tokoh masyarakat.
Kemudian dengan TNI, Yazid memastikan sinergitas harus terjaga baik untuk sama-sama bersatu padu dalam setiap tugas pengamanan wilayah.
"TNI sebagai pilar penyangga bagi kedaulatan NKRI, jadi soliditas TNI dan Polri harga mati dan wajib selalu dijaga," kata jenderal bintang dua itu.
Adapun lima jabatan kapolres yang berganti, yaitu Kapolres Banjarbaru dijabat AKBP Doni Hadi Santoso menggantikan AKBP Kelana Jaya.
Kemudian Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo menggantikan AKBP Takdir Mattanete, Kapolres Tanah Laut AKBP Cuncun Kurniadi menggantikan AKBP Sentot Adi Dharmawan, Kapolres Balangan AKBP Nur Khamid menggantikan AKBP Mohamad Zamroni, dan Kapolres Tabalong AKBP Muchamat Muchdori menggantikan AKBP Hardiono.
Selain Kapolres, ada dua pejabat utama Polda Kalsel yang turut berganti, yaitu Direktur Intelkam Kombes Pol Bambang Priyo Andogo digantikan AKBP Hajat Mabrur Bujangga dan Direktur Samapta Kombes Pol Muhamat Khosim digantikan Kombes Pol Andreas Wayan Wisaksono.
Hajatan pesta demokrasi Pilkada 2020 di Bumi Lambung Mangkurat akan berlangsung di tujuh kabupaten dan kota plus pemilihan gubernur, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru serta Pilgub Kalsel.
