Banjarbaru (ANTARA) - Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Moechgiyarto mengingatkan pentingnya kolaborasi dalam menangani penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal itu disampaikannya saat meninjau lokasi kebakaran lahan gambut di kawasan Guntung Damar Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Kamis (26/9) siang.
Menurut dia, penanggulangan Karhutla di Kalsel sudah berjalan baik. Namun diakuinya ada yang harus terus diperbaiki.
"Tentu senantiasa dievaluasi terus menerus karena memang untuk penanganan Karhutla dibutuhkan sinergitas yang solid," katanya.
Baca juga: Polda jerat korporasi dengan Undang-Undang Lingkungan Hidup
Dengan demikian, kata dia, antarunsur yang terlibat harus mampu melaksanakan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi. Karena tiga kata kunci tersebut harus dibangun dengan baik.
Moechgiyarto menyatakan, harus disadari jika peralatan untuk mendukung kegiatan penanganan Karhutla memang sangat terbatas, sehingga perlu harus saling bahu membahu antara institusi serta masyarakat, termasuk pemilik lahan sendiri.
Kehadiran jenderal polisi bintang tiga itu dalam rangka Wasriksus Satgas Karhutla Polda Kalsel guna mengecek upaya penanggulangan kebakaran lahan di Bumi Lambung Mangkurat.
Usai memberikan arahan di Mapolda Kalsel dan melihat Bekantan Command Center di Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Moechgiyarto meninjau Posko Terpadu Satgas Karhutla di Guntung Damar Banjarbaru.
Dia mengecek personel yang hadir baik dari Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga petugas kesehatan.
Apresiasi disampaikan orang nomor tiga di Polri itu melihat kesiapsiagaan personel gabungan yang saling bersinergi di lapangan.
Moechgiyarto juga meninjau lokasi embung dan pembuatan kanal tambahan yang sebelumnya sudah dirampungkan pekerjaannya.
Diketahui jika selama ini kebakaran lahan di Guntung Damar Banjarbaru begitu sulit dipadamkan mengingat tanah gambut yang jika sudah terbakar akan menjalar masuk hingga kedalaman dua meter dan menyebarkan api dari satu titik ke titik lainnya.
Upaya pemadaman dari permukaan baik satgas darat dan udara menggunakan helikopter "water boombing" tak sepenuhnya efektif lantaran api terus muncul, terutama di siang hari saat panas terik matahari.
Kebakaran di lokasi hamparan lahan kosong luas yang berdekatan dari Bandara Syamsudin Noor itu menyebabkan kabut asap dari karhutla, sehingga kerap mengganggu jadwal penerbangan.
Untuk itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani bersama satgas gabungan bersepakat membuat kanal tambahan dengan cara mengalirkan sumber air di Waduk Riam Kanan untuk membasahi kawasan itu.
Nampaknya upaya tersebut perlahan berhasil. Terlihat embung dan kanal di kawasan Guntung Damar hingga mendekati bandara sudah terisi air.
Baca juga: Masyarakat HST terus berharap hujan
Bahkan kini helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) yang melakukan "water boombing" tak lagi perlu jauh-jauh mengambil air di Desa Cindai Alus, Kabupaten Banjar, namun cukup di embung yang berada di Guntung Damar saja.
Bahkan, Moechgiyarto dan timnya sempat melihat langsung proses pengambilan air oleh helikopter menggunakan bucket (ember) di embung tersebut.
"Tentu kita semua bersyukur kondisi cuaca mulai ada hujan dan embung serta kanal terisi air di sini, sehingga pembasahan lahan yang sebelumnya terus terbakar dapat padam permanen. Karena itu yang kita harapkan bersama," tandas lulusan terbaik Akpol 1986 itu.
Sementara Komandan Satuan Brimob Kombes Pol Ardiyansyah Daulay yang memimpin Satgas Penanggulangan Karhutla Polda Kalsel menjelaskan kepada Irwasum bahwa segala upaya sudah dilakukan dan pasukan pun dikerahkan semuanya dalam penanggulangan kebakaran lahan.
"Sesuai perintah bapak Kapolda, kami siaga 24 jam di sini dengan pembagian shift siang dan malam untuk memadamkan setiap titik api yang muncul agar tak sampai membesar. Area sekitar bandara memang jadi fokus pasukan agar dampak kabut asap tidak mengganggu penerbangan," jelas Daulay kepada Irwasum saat di Posko Terpadu.
Sedangkan Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya turut menyampaikan jika upaya pencegahan sudah dikedepankan, di samping pemadaman titik api yang masif dilakukan.
Polres Banjarbaru dan Polsek jajaran meningkatkan patroli dialogis serta menggunakan pengeras suara untuk mengingatkan warga agar tak membakar lahan dan turut peduli menjaga lingkungan.
Maklumat Kapolda Kalsel tentang larangan membakar lahan juga sudah dibagikan ke daerah-daerah yang rawan lahannya terbakar. Dimana berisi penjelasan ancaman pidana bagi pelakunya.
Baca juga: Polisi olah TKP di lokasi kebakaran dengan IPB
Turut hadir Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Inf M Syech Ismed dan jajaran di lapangan yang juga diapresiasi Irwasum atas soliditas dan kekompakan TNI dan Polri di Kalsel dalam penanggulangan karhutla, termasuk menindak setiap pembakar lahan yang sudah beberapa ada yang tertangkap tangan hasil patroli gabungan.
Begitu juga kepada Kalak BPBD Provinsi Kalsel Wahyuddin, mantan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri itu juga menekankan bahwa BPBD sebagai leading sector (sektor pemimpin) dalam penanganan karhutla di daerah harus dapat mengomando dan mengkoordinasikan seluruh satgas yang terlibat agar upaya yang dilakukan berjalan maksimal.
Irwasum Polri ingatkan pentingnya kerja sama tangani Karhutla
Kamis, 26 September 2019 18:48 WIB
Tentu senantiasa dievaluasi terus menerus karena memang untuk penanganan Karhutla dibutuhkan sinergitas yang solid