Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, dengan saham-saham energi sebagai beban utama pada indeks.
Pada pukul 10.25 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 11,30 poin atau 0,17 persen menjadi diperdagangkan di 6.592,90 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 6,80 poin atau 0,10 persen pada 6.691,40 poin.
Sementara itu sektor meterial mendapat dukungan kuat dalam perdagangan pagi setelah kenaikan harga bijih besi, timah dan nikel, kenaikan telah diimbangi oleh penurunan harga minyak yang menyebabkan aksi jual saham-saham energi.
Baca juga: IHSG dibuka melemah seiring menantangnya sentimen global
"Pedagang menyaksikan perkembangan Badai Dorian menuju Bahama dan Florida dan potensi untuk mempengaruhi produksi produsen lepas pantai AS," ekonom senior Commonwealth Bank of Australia, Belinda Allen mengatakan kepada investor dalam catatan ekonomi harian.
"Minyak mentah Brent turun 65 senatau 1,1 persen menjadi 60,43 dolar AS per barel. Dan harga Nymex AS turun 1,61 dolar AS atau 2,8 persen menjadi 55,10 dolar AS per barel."
Baca juga: Sektor pertambangan dan energi tertekan
Bank-bank besar Australia sebagian besar cenderung datar dengan Commonwealth Bank naik 0,08 persen, Westpac Bank naik 0,07 persen, National Australia Bank turun 0,04 persen dan ANZ tidak berubah.
Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan BHP naik 0,41 persen, Rio Tinto naik 0,74 persen, Fortescue Metals turun 2,81 persen dan penambang emas Newcrest naik 0,95 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas merosot dengan Woodside Petroleum turun 1,09 persen, Santos turun 1,46 persen dan Oil Search turun 1,21 persen.
Baca juga: Pasar saham China dibuka lebih tinggi pada perdagangan Rabu
Rantai supermarket terbesar di Australia melihat hasil yang beragam dengan Wesfarmers naik 0,08 persen dan Woolworths turun 1,14 persen.
Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra melemah 1,61 persen, operator nasional Qantas berkurang 2,13 persen dan perusahaan biomedis CSL menyusut 0,12 persen.