Banjarmasin (ANTARA) - Mabes Polri melalui Biro Multimedia Divisi Humas Polri memberikan pembekalan kepada personel Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk meningkatkan kemampuan dalam tugas pemantauan siber.
"Kemampuan personel khususnya dalam pemantauan dunia siber memang harus terus ditingkatkan di era penggunaan dunia maya seperti media sosial yang tak terbendung sekarang," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani di Banjarmasin, Rabu.
Hal itu dikatakan Kapolda saat membuka kegiatan yang dipimpin Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol Budi Setiawan itu.
Menurut dia, fungsi humas menjadi garda terdepan Polri dalam rangka pembentukan opini publik serta menetralisir sentimen negatif yang muncul.
"Memasuki era digitalisasi sangat berpengaruh pula pada tugas kepolisian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terlebih pengemban fungsi humas sebagai media informasi masyarakat terhadap kinerja Polri," tutur jenderal polisi bintang dua itu.
Sementara itu, Brigjen Budi yang hadir mewakili Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan ada sejumlah tujuan dari kegiatan tersebut, di antaranya meningkatkan kemampuan anggota humas dalam melakukan pengawasan media sosial dengan melaksanakan pemantauan siber.
Kemudian analisa terhadap akun penyebar isu negatif yang mendiskreditkan pemerintahan dan Polri serta menganalisa isu yang sedang berkembang dan membuat prediksi atau rekomendasi yang akan dilaporkan dan menjadi bahan pertimbangan pimpinan untuk mengambil tindak lanjut.
Dia juga mengharapkan jajaran Polda Kalsel untuk terus meningkatkan kemampuan menghimpun dan mengolah serta mendistribusikan informasi secara merata, menyeluruh, cepat, tepat, dan akurat.
Kegiatan direncanakan berlangsung selama dua hari yang dihadiri seluruh personel humas jajaran Polda Kalsel yang dikomandoi Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i.
Baca juga: Kapolda ajak warga manfaatkan "Bekantan" laporkan karhutla
Baca juga: Korban kebakaran di Alalak Tengah banyak terserang ISPA
Baca juga: Polda Kalsel gagalkan peredaran ribuan butir pil "burung hantu"