Martapura (ANTARA) - Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arif Yahya mengunjungi sejumlah tempat wisata yang juga menjadi ikon wisata bagi Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dan sudah dikenal luas.
Sejumlah tempat yang dikunjungi Menpar yakni Pasar Terapung di Desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk, UPT Penggosokan Intan BI, Pertokoan Cahaya Bumi Selamat Martapura dan Tahura Sultan Adam.
Baca juga: Banjarmasin harus miliki trotoar-drainase layak untuk jadi kota wisata dunia
Menpar didampingi rombongan pejabat Pemprov Kalsel yakni Sekretaris Daerah Abdul Haris, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, dan Kadis Perindustrian Kalsel Mahyuni.
Menurut Menpar, Kabupaten Banjar memiliki objek wisata yang cukup prospektif terutama jika dikemas denfan lebih komprehensif seperti memperkuat sentuhan alam berupa penghijauan.
"Suasana hijau memegang andil besar terhadap eksistensi objek wisata dan penghijauan itu modal besar pariwisata. Pohon-pohon lebih menghasilkan, menyejahterakan ketimbang ditebang," ujarnya.
Baca juga: Tanah Bumbu gaet investor asing kembangkan pariwisata
Dicontohkan, tanaman padi di Ubud, Bali saat padi tumbuh, tarif hotelnya per malam mencapai 11 ribu dolar AS atau sebesar Rp14 juta. Jika dipanen mungkin dapat empat ton senilai Rp20 juta, tapi cuma sekali.
Sama halnya dengan daerah-daerah yang memiliki laut yang bagus dan pantai yang eksotis. Potensi itu jauh lebih menghasilkan untuk dipandang ketimbang dijual terumbu karangnya.
"Jika bom, hanya dapat sekali dan mungkin hasilnya besar tapi dampak yang ditimbulkan sangat besar. Hal itu berbeda jika dilestarikan menjadi penopang wisata, hasilnya jauh lebih besar," ungkapnya.
Ditegaskannya sejumlah daerah di Indonesia yang fokus memperkuat sektor kepariwisataan dan jasa sebagai sumber pendapatan, terbukti mampu meningkatkan kemandirian dan kemajuan perekonomian masyarakat dan daerah.
Baca juga: Generasi muda Kabupaten Banjar diajak gebrak pariwisata
Kalsel yang masih memiliki hutan luas perlu dijaga dan dilestarikan sebagai penopang kepariwisataan di masa mendatang dan promosi wisata juga perlu digencarkan lebih kreatif melalui digital media.
"Saya sudah dengar di Kalsel ada generasi atau semacam komunitas digital media. Nah, itubperlu terus didukung untuk membantu mempromosikan wisata di Kalsel agar semakin dikenal," ujarnya.
Sebelumnya, rombongan Menpar berkunjung ke Lokbaintan di Kecamatan Sungai Tabuk dilanjutkan ke UPT Penggosokan Intan BI melihat hasil pengolahan dan penggosokan batu berlian sebelum dipasarkan ke pembeli, dan kerajinan tangan yang di olah disana.
Baca juga: Banjarmasin ingin bentuk patriot pariwisata
Kemudian Arif mengunjungi Pertokoan CBS Martapura disambut Bupati Banjar Khalilurrahman dengan jamuan makan siang di Pasar Kuliner yang baru di resmikan didampingi sejumlah pejabat.
Pejabat mendampingi yakni Asisten Bidang Prekonomian dan Pembangunan I Gusti Nyoman Yudiana, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Haris Rifani, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (KISP), HM Farid Soufian, Kepala Disperindag, I Gusti Made Suryawati, dan Kepala Satpol PP Ali Hanafiah.
Menteri Pariwisata kunjungi wisata Kabupaten Banjar
Senin, 12 Agustus 2019 19:23 WIB
Suasana hijau memegang andil besar terhadap eksistensi objek wisata dan penghijauan itu modal besar pariwisata. Pohon-pohon lebih menghasilkan, menyejahterakan ketimbang ditebang