Martapura (ANTARA) - Baca juga: Galuh Banjar tetap diperlukan sebagai ajang pariwisataPemerintah Kabupaten Banjar mengajak generasi muda untuk membantu mempromosikan daya tarik pariwisata daerah, salah satunya melalui program Gerakan Bersama Memviralkan (Gebrak) Pariwisata dengan melibatkan masyarakat peduli sektor pariwisata.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Banjar (Disbudpar) Aidi Hikmatullah di Martapura Kamis mengatakan, melalui program Gebrak Pariwisata diharapkan akan lebih cepat membuat pariwisata Banjar terkenal.
Mengenalkan program tersebut, kata dia, pihaknya melakukan sosialisasi yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjar di Aula Kecamatan Sungai Tabuk tersebut, mengundang berbagai pihak terkait termasuk masyarakat sekitar objek wisata.
Baca juga: Sekda Kalsel dorong pengembangan pariwisata Banjar
"Saat ini 30 orang pemuda Banjar bergabung dalam generasi muda Indonesia atau Genpi sangat aktif lewat media sosial mempromosikan potensi pariwisata," ujar Sekretaris Disbudpar Aidi Hikmatullah.
Disebutkan, komunitas itu terdiri dari kelompok sadar wisata, pemuda yang peduli kemajuan pariwisata, Nanang dan Galuh Banjar dan juga masyarakat sadar wisata Kecamatan Sungai Tabuk.
Dia juga menjelaskan bagaimana menggali informasi wisata untuk menarik minat pengunjung atau wisatawan baik lokal, nasional hingga internasional sehingga mau berkunjung.
"Kabupaten Banjar memiliki banyak tempat yang menjadi tujuan wisata dan potensi yang dimiliki bukan hanya wisata alam seperti danau, perbukitan dan hutan tetapi juga wisata religius," ungkapnya.
Baca juga: Terpilih Delapan Pasang "Naga" Banjar 2018
Kasi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar M Hamdani menjelaskan tentang pesatnya perkembangan teknologi infomatika saat ini.
"Kemajuan teknologi informasi itu harus dimanfaatkan dan dijadikan strategi mempromosikan pariwisata melalui media sosial yang sudah sangat akrab dan mudah diakses sekarang ini," ujarnya.
Dijelaskan berbagai strategi baik foto maupun video yang bisa menggugah minat orang untuk melihat atau menontonnya seperti masyarakat Kalsel yang dikenal memiliki kearifan lokal yakni pasar terapung.
"Membuat sebuah video yang jarang dilihat orang, lebih ditekankan konten informasi, seperti Pasar Terapung Lok Baintan masih sistem barter dan pedagang pasar hanya menjajakan jualannya pagi hari," sebutnya.
Fotografer Media Center Banjar Agus Fahlevie memaparkan teknis dalam mengabadikan sebuah momen menggunakan kamera pintar agar menjadi menarik dengan mengambil posisi atau angle dan waktu tepat.
Sosialisasi itu dihadiri Sekretaris Disbudpar Banjar Adi Hikmatullah, Kabid Pemasaran Pariwisata Badi’ah, Sekretaris Camat Sungai Tabuk, kapolsek, koramil dan masyarakat sadar wisata setempat.