Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Dua pelajar dari SMAN I Kotabaru, Kalimantan Selatan, terpaksa tidak bisa mengikuti ujian nasional karena sakit.
Kepala Sekolah SMAN I Kotabaru H. Umar Dhani, di Kotabaru, Jumat, mengatakan, jumlah peserta UN di SMAN I Kotabaru sebanyak 233 orang.
"Dua orang di antaranya tidak bisa mengikuti ujian nasional, yang satu satu orang karena sakit, dan satu orang lainnya mengundurkan diri dari sekolah," ujarnya.
Ia berharap kepada siswa yang sakit untuk bisa mempersiapkan diri pada ujian susulan yang akan dilaksanakan pada 25 April 2013.
Kepala Bidang Kurikulum pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotabaru, H. Johansyah, menjelaskan, Dinas Pendidikan memberi toleransi kepada peserta Ujian Nasional (UN) yang sakit.
"Kami memberikan toleransi kepada siswa yang sakit saat mengikuti UN dengan memperbolehkan mengikuti ujian susulan," imbuhnya.
Johansyah menambahkan, pemberlakuan ujian susulan tersebut karena mempertimbangkan kondisi siswa yang tidak bisa mengikuti UN.
"Orangtua siswa wajib melaporkan kepada pihak sekolah kondisi siswa yang sakit, dengan menyertakan surat keterangan dokter atau Rumah sakit," katanya.
Paket soal bagi siswa yang mengikuti ujian susulan berbeda dengan paket ujian utama, misalnya untuk ujian utama lima paket, sedangkan ujian susulan hanya satu paket saja.
Ketentuan lain adalah siswa yang telah mengikuti ujian utama, tidak diperbolehkan untuk ikut lagi dalam ujian susulan.
Ia optimitis kelulusan siswa dalam UN 2013 tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kotabaru semakin tinggi.
"Kami optimistis dengan hasil kelulusan 2012/2013, karena berdasarkan pengawasan terhadap proses belajar mengajar dan ujicoba ternyata hasilnya relatif meningkat," katanya.
Selajutnya, jumlah peserta UN di Kotabaru sebanyak 2.983 orang, terdiri atas, SMA sebanyak 1.828 orang, SMK sebanyak 535 orang dan MA sebanyak 250 orang. Sedangkan sekolah penyelenggara sebanyak 34 sekolah, meliputi lima SMK, dua MA dan 27 SMA.
"Guna menjaga ketertiban penyelenggaraan UN, setiap ruang hanya diisi 20 perserta UN," katanya.