Pemerintah Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, memfokuskan penataan Pasar Bauntung menjelang penilaian Adipura tahap kedua dalam waktu dekat.
"Fokusnya adalah penataan Pasar Bauntung yang menjadi salah satu titik penilaian Adipura sehingga hasil penilaian maksimal," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarbaru Rustam Effendi di Banjarbaru, Selasa.
Ia mengatakan penataan pasar yang terletak di pusat kota itu perlu dilakukan untuk mendongkrak penilaian Adipura tahap pertama yang hasilnya kurang maksimal, yakni dengan nilai 69,98.
Hasil penilaian itu masih di bawah standar nilai tahap pertama yang ditetapkan sebesar 70, sehingga cukup mengancam kesempatan Banjarbaru mempertahankan penghargaan Adipura untuk kelima kalinya.
"Kami akan berupaya maksimal menata Pasar Bauntung baik menata pengelolaan sampah maupun saluran drainase yang tertutup sehingga menyebabkan kekumuhan yang berdampak terhadap rendahnya penilaian," katanya.
Mantan Kepala Dinas Pengawasan Pembangunan dan Tata Ruang Kota Banjarbaru itu mengatakan penataan pasar tertua di kota tersebut selain melibatkan pedagang juga harus didukung dinas dan instansi terkait lainnya.
"Harapan kami, satuan kerja perangkat daerah lainnya yang terkait dengan pengelolaan pasar mendukung penataan sehingga tercipta lingkungan pasar yang bersih dan sehat," katanya.
Ia mengatakan lingkungan pasar yang bersih dan sehat bukan hanya terwujud menjelang penilaian Adipura, akan tetapi terus berjalan sehingga lingkungan pasar benar-benar bersih dan tidak dipenuhi sampah.
"Kebersihan pasar bukan hanya saat penilaian Adipura, tetapi harus tercipta setiap saat sehingga membuat warga dan pengunjung pasar nyaman berbelanja agar perputaran uang di pasar semakin meningkat," katanya.
Pihaknya sudah mengusulkan pembuatan kanopi atau atap dari bahan plastik khusus yang akan menaungi lingkungan luar pasar sehingga menghilangkan kesan kumuh yang tergambar saat ini.
"Kami sudah mengajukan usul pembuatan kanopi ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan sehingga lingkungan pasar tidak lagi dipenuhi terpal warna-warni yang membuat kekumuhan," katanya.