Banjarmasin (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan siap mendukung optimalisasi program Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) untuk mendorong optimalisasi pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq dan shadaqoh khususnya di lingkungan perguruan tinggi di Kalimantan Selatan.
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Dr Muhammad Akbar di Banjarmasin Rabu (8/6) mengatakan, dukungan LLDIKTI terhadap BAZNAS merupakan wujud dari kolaborasi untuk bersama-sama menyukseskan program pemerintah.
Menurut Akbar, perguruan tinggi, menjadi salah satu lembaga yang cukup potensial untuk bisa menggalang pengumpulan zakat, infaq dan shadaqoh (ZIS), bukan hanya dari para dosen dan staf, tetapi juga keluarga besarnya.
Hal itu disampaikan Dr Akbar saat membuka Webinar dengan optimalisasi pengumpulan ZIS di perguruan tinggi dengan menghadirkan nara sumber Rektor ULM Kalimantan Selatan dan IAN Antasari.
Pada kesempatan tersebut, Dr Akbar juga menyampaikan, bahwa kolaborasi dengan BAZNAS tidak hanya pada pengumpulan tetapi juga penyaluran ZIS dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pemberian kesempatan belajar bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Baznas, melalui berbagai program yang telah ditetapkan, bisa membantu upaya membangun sumber daya manusia yang unggul melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu yang belum terakomodir oleh program kartu Indonesia pintar (KIP).
"Jadi sebenarnya program Baznas sangat bagus untuk kita dukung bersama, karena program ini adalah program dari kita untuk kita," katanya.
Menurut dia, saat ini banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, karena keterbatasan biaya.
Sehingga, tambah dia, akan sangat bagus bila persoalan tersebut, dikolaborasikan menjadi program bersama antara perguruan tinggi dengan Baznas, untuk membantu para mahasiswa mendapatkan beasiswa agar bisa melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Ketua Baznas Kalsel Irhamsyah Safari mengatakan, saat ini masih ada kesenjangan yang cukup dalam antara potensi Badan Infak Shodaqoh (BIS) yang cukup besar dan realisasi yang dicapai.
Menurut dia, berdasarkan data potensi zakat di Indonesia yang dikeluarkan oleh Baznas pusat berdasarkan indikator pemetaan zakat, potensi zakat pada 2019 sebesar 23,8 triliun dan 2020 sebesar 327 triliun.
Faktanya, pada 2022 Baznas menargetkan untuk bisa mengumpulkan BIS sebesar 26 triliun lebih dengan potensi yang realisasi sebesar 14,2 triliun.
Khusus Kalsel, potensi Baznas Kalsel sebesar Rp2 triliun dan realisasi 18,2 miliar dan Baznas kabupaten dan kota Rp35 miliar.