Barabai (ANTARA) - Tiga partai pengusung Calon wakil bupati (Cawabup) Hulu Sungai Tengah (HST) yaitu Gerindra, PBB dan PKS tampaknya mulai gamang dan harus kembali berembuk setelah tiga nama Cawabup yang diajukan tiba-tiba berubah.
Hal itu terjadi, seiring dengan pengunduran diri oleh Sekjen DPD Partai Gerindra HST, Mahmud yang sebelumnya termasuk dari satu di antara dua nama calon Wabup yang diusung tiga partai pengusung.
Sebelumnya, pada tahapan proses seleksi dari ketiga partai pengusung, total ada delapan nama yang diajukan kepada Bupati HST, H A Chairansyah, pada 22 April lalu.
Kemudian oleh ketiga partai pengusung, pada 19 Mei lalu, dikerucutkan kembali dan muncul tiga nama kandidat. Yakni Mahmud dari Partai Gerindra, Berry Nahdian Forqan diusung oleh PBB dan Faqih Jarjani dari PKS.
Mengingat yang diserahkan ke DPDR HST hanya ada dua nama nantinya, maka oleh partai pengusung, meminta Bupati HST agar memutuskan dua nama. Hal itu lantas dijawab oleh Bupati HST melalui suratnya yang ditujukan kepada ketiga partai pengusung tertanggal 24 Mei, dengan menetapkan dua nama. Yakni, Mahmud dan Faqih Jarjani.
Baca juga: Bursa Calon Wabup HST memanas, nama Berry sempat dicoret
Namun, di tanggal yang sama, proses pun mengalami sedikit hambatan. Mahmud yang merupakan salah satu kandidat di dua nama yang sebelumnya dipilih, tiba-tiba mengundurkan diri.
Otomatis, hal tersebut menyisakan satu nama yakni Faqih Jarjani. Sementara sesuai aturan, nama yang diserahkan nantinya ke DPRD HST, harus dua nama.
Dikonfirmasi ANTARA pada Selasa (28/5) siang, Mahmud menjelaskan, bahwa kemunduran dirinya dari bursa calon Wabup HST dikarenakan ingin fokus membantu mengurus partainya yakni Gerindra, terkait sengketa Pilpres yang terjadi saat ini.
"Kami juga turut diminta membantu untuk data di daerah. Terkait pengumpulan bukti dan lain sebagainya," jelasnya.
Namun berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Ketua DPD Gerindra HST, Rahmadi Jingga, saat dikonfirmasi menyampaikan walaupun Mahmud mengundurkan diri secara pribadi, partai tetap akan mencalonkan Mahmud.
Baca juga: Hati-hati ke luar malam di Barabai, ada teror pria misterius berparang
Mahmud justru menilai, kalau sudah ada nama Berry NF, biarlah Berry yang dimasukkan melalui partai Gerindra.
"Karena kita serba salah kalau dicalonkan kembali, karena partai pengusung lainnya sudah mengetahui kalau saya mengundurkan diri dari bursa Cawabup," kata Mahmud.
Karut marut proses pengusulan nama calon Wabup HST, juga menimbulkan polemik. Bahkan, Senin (27/5) siang, sejumlah organisasi masyarakat pun melakukan aksi hearing ke DPRD HST. Mereka, menuntut agar DPRD HST segera memproses pemilihan Wabup HST.
Aksi tersebut lantas mengundang reaksi keras Anggota DPRD HST dari Fraksi partai Gerindra, Salpia Riduan. Dia menilai lambannya proses karena pihak Pemerintah Kabupaten HST tak kunjung menyerahkan nama-nama calon Wabup HST ke DPRD agar segera dipilih.
“Sampai saat ini, belum ada nama-nama calon wabup yang diserahkan ke DPRD HST. Seharusnya, kalau sudah ada dua nama, langsung saja diserahkan kepada kami di DPRD untuk dipilih,” paparnya, Senin (27/5) siang di DPRD HST.
Baca juga: Faqih Jarjani calon terkuat Wakil Bupati HST
Dia juga menambahkan, keterlambatan pengajuan nama oleh Pemkab HST, juga dipandangnya membuat masyarakat menilai bahwa DPRD lah yang memperlambat proses pencalonan. Padahal, DPRD HST sudah menunggu nama-nama yang diajukan.
“Kami jadi beranggapan bahwa lambatnya proses, ada intervensi non teknis yang sangat fatal oleh pihak-pihak tertentu yang berkepentingan," tegasnya.
Terkait hal tersebut, Bupati HST, dalam hal ini diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan HST, Ainur Rafiq, menepis anggapan bahwa Pemerintah Kabupaten HST memperlambat upaya pengusulan nama calon Wabup HST ke DPRD HST.
Dia menjelaskan, bahwa hingga kini nama-nama yang diusulkan oleh ketiga partai pengusung sebenarnya belum belum betul-betul final.
“Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, pada saat hearing Senin (27/5) lalu, Pemerintah Daerah belum bisa menyerahkan nama-nama usulan calon Wabup karena ada perubahan," ujarnya, kepada ANTARA, Selasa (28/5) siang.
Baca juga: Muncul Tiga nama kuat Kandidat Calon Wabup HST
Perubahan tersebut, didasari pada lambatnya surat tanggapan yang diserahkan oleh ketiga partai pengusung kepada Bupati HST.
Rafiq menambahkan, pada tanggal 24 Mei, Bupati HST melayangkan surat kepada tiga partai pengusung.
Isi dalam surat tersebut, di antaranya yakni berisikan jawaban Bupati terkait dua nama calon Wabup yang diminta.
Namun, surat balasan dari partai pengusung justru baru diterima Bupati HST pada Senin (27/5) pagi.
Isinya pun bukan tanggapan terkait nama-nama yang telah dipilih oleh Bupati HST. Melainkan sepakat untuk mencabut surat tertanggal 19 Mei lalu, yang berisikan tiga nama dan menggantikannya dengan surat berisikan dua nama baru yakni Berry Nahdian Forqan dan Faqih Jarjani.
Baca juga: Polres HST akan gelar Operasi Ketupat Intan dari 29 Mei hingga 10 Juni
"Hal inilah yang membingungkan kami, padahal salah satu nama sudah dicoret oleh Bupati karena partai pengusung meminta dua nama, namun tiba-tiba muncul lagi. Tapi terlepas dari itu, sekali lagi nama-nama yang diajukan belum bersifat final," ujarnya.
Lantas, kapan nama-nama tersebut bakal rampung? Ainur Rafiq mengungkapkan bahwa rencananya pada besok Rabu (29/30), Bupati kembali mengadakan pertemuan dengan petinggi ketiga partai pengusung.
Menurutnya, dalam hal ini Bupati hanya sebagai pos dan memang ada kepentingan disana sebagai komunikasi politik. Namun hanya sampai memilih dua nama dan diajukan ke pihak DPRD untuk memilih satu nama Cawabup HST.
"Keterlambatan ini bukan kesalahan dari Bupati, namun karena ketidaksingkronan internal gabungan partai pengusung yang awalnya mengajukan tiga nama, tiba-tiba merubah lagi menjadi dua nama," katanya.
Dari hal tersebut, membuat Bupati harus berfikir dan melakukan komunikasi politik lagi, karena nama Berry NF yang dicoret itu tiba-tiba dimasukkan kembali ke bursa pencalonan.
Baca juga: Alumni SMAN 1 Barabai akan menggelar reuni akbar
"Sesuai peraturan, setidaknya 18 bulan setelah pelantikan Bupati, sudah ada nama Cawabup yang diajukan ke DPRD HST, dan kami perhitungkan sekitar bulan Agustus nanti," katanya.
Berry NF saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa sebenarnya ia telah diusung oleh ketiga partai, selain itu ia mengaku sudah Mendapatkan restu dari beberapa tokoh ulama dan masyarakat di Kabupaten HST.
"Pertama kali saya memang hanya didukung oleh PBB, kemudian oleh ketiga partai pengusung juga disepati nama saya yang dimasukkan untuk bursa Cawabup HST," katanya.
Baca juga: Bupati HST targetkan Bumi Murakata menjadi Kabupaten sehat di Indonesia