Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kanwil DJPb Kalsel) mengatakan Provinsi Kalsel telah menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp2,82 triliun bagi sekitar 46.000 debitur pada Semester Pertama 2024.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan angka ini tumbuh 33,24 persen jika dibandingkan capaian semester pertama pada 2023.
Baca juga: Realisasi pendapatan daerah Kalsel capai Rp12,59 triliun
“Dari total besaran pembiayaan KUR ini, seluruhnya disalurkan melalui 10 lembaga perbankan dan satu lembaga keuangan bukan bank (LKBB),” ujar Syafriadi.
Syafriadi menyebutkan realisasi penyaluran KUR di provinsi ini tumbuh secara positif karena pada semester pertama telah mencapai 54,66 persen dari plafon target 2024 yang ditetapkan sebesar Rp5,16 triliun.
“Penerima pembiayaan KUR didominasi sektor perdagangan, dan skema yang mendominasi berasal dari KUR Mikro di kisaran Rp10 juta hingga Rp100 juta per debitur,” ucapnya.
Dia mengatakan para pemangku kepentingan di provinsi ini melakukan berbagai upaya untuk mendorong akselerasi pembiayaan KUR agar dapat dimanfaatkan masyarakat untuk pengembangan usaha.
Baca juga: Pemkab HST terima dua penghargaan pengelolaan keuangan dari DJPb Kalsel
Salah satu upaya itu, kata Syafriadi, menggelar High Level Meeting Penyaluran KUR dan Collection Agent semester satu periode 2024 yang melibatkan seluruh Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Kalsel, pemerintah daerah, lembaga perbankan, OJK, BPK, BPKP, Kantor Pos, serta lembaga terkait lainnya.
Dia menjelaskan pada pelaksanaan rapat itu, membahas tentang apa saja kendala yang ada terkait penyaluran KUR yang selanjutnya dirumuskan untuk diberikan solusi terhadap berbagai tantangan sepanjang semester satu yang telah berjalan.
“Sebab kita perlu merumuskan strategi pada semester dua untuk mengakselerasi penyaluran KUR, termasuk juga implementasi transaksi digital pemerintah daerah di Kalsel,” ujar Syafriadi.
Baca juga: Rumah Dinas Kakanwil DJPb Kalsel di Jalan S Parman kebakaran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan angka ini tumbuh 33,24 persen jika dibandingkan capaian semester pertama pada 2023.
Baca juga: Realisasi pendapatan daerah Kalsel capai Rp12,59 triliun
“Dari total besaran pembiayaan KUR ini, seluruhnya disalurkan melalui 10 lembaga perbankan dan satu lembaga keuangan bukan bank (LKBB),” ujar Syafriadi.
Syafriadi menyebutkan realisasi penyaluran KUR di provinsi ini tumbuh secara positif karena pada semester pertama telah mencapai 54,66 persen dari plafon target 2024 yang ditetapkan sebesar Rp5,16 triliun.
“Penerima pembiayaan KUR didominasi sektor perdagangan, dan skema yang mendominasi berasal dari KUR Mikro di kisaran Rp10 juta hingga Rp100 juta per debitur,” ucapnya.
Dia mengatakan para pemangku kepentingan di provinsi ini melakukan berbagai upaya untuk mendorong akselerasi pembiayaan KUR agar dapat dimanfaatkan masyarakat untuk pengembangan usaha.
Baca juga: Pemkab HST terima dua penghargaan pengelolaan keuangan dari DJPb Kalsel
Salah satu upaya itu, kata Syafriadi, menggelar High Level Meeting Penyaluran KUR dan Collection Agent semester satu periode 2024 yang melibatkan seluruh Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Kalsel, pemerintah daerah, lembaga perbankan, OJK, BPK, BPKP, Kantor Pos, serta lembaga terkait lainnya.
Dia menjelaskan pada pelaksanaan rapat itu, membahas tentang apa saja kendala yang ada terkait penyaluran KUR yang selanjutnya dirumuskan untuk diberikan solusi terhadap berbagai tantangan sepanjang semester satu yang telah berjalan.
“Sebab kita perlu merumuskan strategi pada semester dua untuk mengakselerasi penyaluran KUR, termasuk juga implementasi transaksi digital pemerintah daerah di Kalsel,” ujar Syafriadi.
Baca juga: Rumah Dinas Kakanwil DJPb Kalsel di Jalan S Parman kebakaran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024