Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (DJPb Kalsel) mencatat realisasi pendapatan daerah di provinsi setempat telah mencapai Rp12,59 triliun atau 33,16 persen hingga Mei 2024 dari target pencapaian pada 2024.
“Capaian ini meningkat sebesar 11,34 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu,” kata Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Pemkab HST terima dua penghargaan pengelolaan keuangan dari DJPb Kalsel
Dia menyebutkan sektor pajak daerah terealisasi sebanyak Rp1,34 triliun, dan retribusi daerah sebesar Rp132,34 miliar.
“Untuk sektor retribusi daerah mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 171 persen jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu,” ujarnya.
Syafriadi mengatakan terkait realisasi pendapatan daerah ini, Kabupaten Tapin menjadi daerah penyumbang terbesar, yakni sebesar Rp1,07 triliun atau 50,29 persen dari total realisasi.
Dia menuturkan meningkatnya sektor retribusi daerah secara signifikan, disebabkan oleh meningkatnya retribusi jasa layanan umum sebesar 312 persen yoy.
Baca juga: Polhukam Kalsel kemarin, razia tempat hiburan hingga kebakaran rumah dinas Kakanwil DJPb Kalsel
Pada sisi lain, Syafriadi menjelaskan sektor pajak daerah meningkat sembilan persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu, disumbang oleh PKB, pajak hotel, pajak hiburan, dan pajak restoran.
Dia mengungkapkan komponen pendapatan daerah yang mendominasi berasal dari pendapatan transfer, yakni sebesar Rp10,6 triliun atau 84 persen dari total pendapatan daerah.
“Untuk belanja daerah telah terealisasi sebesar Rp9,63 triliun atau meningkat sebanyak 15,05 persen. Belanja pegawai, barang dan jasa, dan modal meningkat dibanding 2023,” kata Syafriadi.
Baca juga: Rumah Dinas Kakanwil DJPb Kalsel di Jalan S Parman kebakaran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Capaian ini meningkat sebesar 11,34 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu,” kata Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Pemkab HST terima dua penghargaan pengelolaan keuangan dari DJPb Kalsel
Dia menyebutkan sektor pajak daerah terealisasi sebanyak Rp1,34 triliun, dan retribusi daerah sebesar Rp132,34 miliar.
“Untuk sektor retribusi daerah mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 171 persen jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu,” ujarnya.
Syafriadi mengatakan terkait realisasi pendapatan daerah ini, Kabupaten Tapin menjadi daerah penyumbang terbesar, yakni sebesar Rp1,07 triliun atau 50,29 persen dari total realisasi.
Dia menuturkan meningkatnya sektor retribusi daerah secara signifikan, disebabkan oleh meningkatnya retribusi jasa layanan umum sebesar 312 persen yoy.
Baca juga: Polhukam Kalsel kemarin, razia tempat hiburan hingga kebakaran rumah dinas Kakanwil DJPb Kalsel
Pada sisi lain, Syafriadi menjelaskan sektor pajak daerah meningkat sembilan persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu, disumbang oleh PKB, pajak hotel, pajak hiburan, dan pajak restoran.
Dia mengungkapkan komponen pendapatan daerah yang mendominasi berasal dari pendapatan transfer, yakni sebesar Rp10,6 triliun atau 84 persen dari total pendapatan daerah.
“Untuk belanja daerah telah terealisasi sebesar Rp9,63 triliun atau meningkat sebanyak 15,05 persen. Belanja pegawai, barang dan jasa, dan modal meningkat dibanding 2023,” kata Syafriadi.
Baca juga: Rumah Dinas Kakanwil DJPb Kalsel di Jalan S Parman kebakaran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024