Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (DJPb Kalsel) mencatat ekonomi di provinsi itu bertumbuh sebesar 4,96 persen y-o-y pada triwulan pertama Tahun Anggaran 2024.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan pada produk domestik regional bruto (PDRB) tercatat sebesar Rp65,17 triliun atas dasar harga (ADHB) atau Rp36,48 triliun atas harga konstan (ADHK).
Baca juga: Realisasi KUR di Kalsel capai Rp1,77 triliun
“Meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat menjadi pemicu positif terhadap tumbuhnya ekonomi di Kalsel, pertumbuhan ekonomi ditopang sektor pertambangan dengan kontribusi sebesar 29,05 persen. Sedangkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga mendominasi PDRB sebesar 44,41 persen,” ujar Syafriadi.
Syafriadi menjelaskan peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat di Kalsel dipengaruhi momen libur Idul Fitri dan cuti bersama pegawai.
“Indikator yang menunjukkan ekonomi di Kalsel terbilang positif, angka pertumbuhan 4,96 persen mendekati angka nasional yang berada di angka 5,11 persen,” tuturnya.
Baca juga: Kalsel terima THR Rp188,46 miliar bagi 36.249 pegawai
Selain itu, kata dia, tingkat inflasi di daerah ini juga masih terkendali berada di angka 0,71 persen (m-t-m) atau mengalami inflasi hanya sebesar 3 persen (y-o-y) atau sama dengan angka rata-rata nasional.
Tren positif selanjutnya, surplus perdagangan terus berlanjut hingga April 2024, neraca perdagangan meningkat 2,99 persen berada di angka sekitar Rp16,96 triliun.
Syafriadi mengungkapkan, peningkatan neraca perdagangan itu dipengaruhi oleh harga komoditas batu bara ikut meningkat.
“Komoditi dengan jumlah ekspor tertinggi masih didominasi bahan bakar mineral/batu bara, yakni sekitar Rp17,76 triliun,” tutur Syafriadi.
Baca juga: DJPb Kalsel: Realisasi KUR capai Rp783 miliar bagi 13.365 debitur
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan pada produk domestik regional bruto (PDRB) tercatat sebesar Rp65,17 triliun atas dasar harga (ADHB) atau Rp36,48 triliun atas harga konstan (ADHK).
Baca juga: Realisasi KUR di Kalsel capai Rp1,77 triliun
“Meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat menjadi pemicu positif terhadap tumbuhnya ekonomi di Kalsel, pertumbuhan ekonomi ditopang sektor pertambangan dengan kontribusi sebesar 29,05 persen. Sedangkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga mendominasi PDRB sebesar 44,41 persen,” ujar Syafriadi.
Syafriadi menjelaskan peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat di Kalsel dipengaruhi momen libur Idul Fitri dan cuti bersama pegawai.
“Indikator yang menunjukkan ekonomi di Kalsel terbilang positif, angka pertumbuhan 4,96 persen mendekati angka nasional yang berada di angka 5,11 persen,” tuturnya.
Baca juga: Kalsel terima THR Rp188,46 miliar bagi 36.249 pegawai
Selain itu, kata dia, tingkat inflasi di daerah ini juga masih terkendali berada di angka 0,71 persen (m-t-m) atau mengalami inflasi hanya sebesar 3 persen (y-o-y) atau sama dengan angka rata-rata nasional.
Tren positif selanjutnya, surplus perdagangan terus berlanjut hingga April 2024, neraca perdagangan meningkat 2,99 persen berada di angka sekitar Rp16,96 triliun.
Syafriadi mengungkapkan, peningkatan neraca perdagangan itu dipengaruhi oleh harga komoditas batu bara ikut meningkat.
“Komoditi dengan jumlah ekspor tertinggi masih didominasi bahan bakar mineral/batu bara, yakni sekitar Rp17,76 triliun,” tutur Syafriadi.
Baca juga: DJPb Kalsel: Realisasi KUR capai Rp783 miliar bagi 13.365 debitur
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024