Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H.Karlie Hanafi Kalianda berharap, melalui sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila mampu mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang selaras, serasi dan seimbang.
"Karena itulah kita terus melakukan sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila," ujar Karlie melalui telepon seluler, Selasa usai melaksanakan kegiatan tersebut.
Baca juga: Syairi Mukhlis: Bulan Bungkarno sebagai inspirasi wawasan kebangsaan
Sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila pada kesempatan kali ini, Karlie mengambil tempat di daerah pemilihan (Dapil)-nya Kabupaten Barito Kuala (Batola) atau tepatnya Marabahan (sekitar 50 kilometer barat Banjarmasin).
Dalam sosialisasi yang berlangsung di Kantor Badan Kesbangpol dan Organisasi Kemasyarakatan Batola tersebut, Karlie, juga mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu memilih tema "Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4)".
Wakil rakyat yang juga dosen pada salah satu perguruan tinggi swasta di Banjarmasin itu sengaja memilih tema P4 sebagai pengobat kerinduan masyarakat terhadap pelajaran atau oenataran P4 tempo dulu.
Baca juga: TNI-Polri masuk kelas sebar wawasan kebangsaan untuk pelajar Tapin
Menurut dia, setiap warga negara Indonesia harus betul-betul memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sehingga memiliki dasar kuat dan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Sementara kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang bhinneka tinggal ika, telah diatur dengan baik oleh Pancasila, termasuk masalah aqidah, iman dan taqwa. Begitu pula masalah hukum yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa keadilan," ujar Karlie Hanafi.
Pada kesempatan itu Staf Ahli DPRD Kalsel H. Puar Junaidi selaku narasumber menjelaskan, bahwa ada empat pilar kebangsaan sebagai tiang penyangga yang kokoh agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
“Empat pilar kebangsaan merupakan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat, dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat,” katanya.
Baca juga: Satgas TMMD berikan wawasan kebangsaan siswa Pamarangan Raya
Puar yang beberapa kali menjadi anggota DPRD Kalsel tersebut menambahkan, konsep empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara itu terdiri Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Menurut dia, empat pilar kebangsaan tersebut tidak memiliki kedudukan sederajat, setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda.
“Empat pilar merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kokoh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri demi tercapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujar Puar Junaidi.
Pada sosialisasi akhir pekan lalu tersebut hadir Plh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Batola Mirwan Efendi Siregar, para pegawai dan staf di instansi tersebut, anggota Dharma Wanita, perwakilan sejumlah ormas, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemuka agama serta masyarakat umum lainnya.
Baca juga: Babinsa Paringin bekali generasi muda dengan wawasan kebangsaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Karena itulah kita terus melakukan sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila," ujar Karlie melalui telepon seluler, Selasa usai melaksanakan kegiatan tersebut.
Baca juga: Syairi Mukhlis: Bulan Bungkarno sebagai inspirasi wawasan kebangsaan
Sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila pada kesempatan kali ini, Karlie mengambil tempat di daerah pemilihan (Dapil)-nya Kabupaten Barito Kuala (Batola) atau tepatnya Marabahan (sekitar 50 kilometer barat Banjarmasin).
Dalam sosialisasi yang berlangsung di Kantor Badan Kesbangpol dan Organisasi Kemasyarakatan Batola tersebut, Karlie, juga mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu memilih tema "Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4)".
Wakil rakyat yang juga dosen pada salah satu perguruan tinggi swasta di Banjarmasin itu sengaja memilih tema P4 sebagai pengobat kerinduan masyarakat terhadap pelajaran atau oenataran P4 tempo dulu.
Baca juga: TNI-Polri masuk kelas sebar wawasan kebangsaan untuk pelajar Tapin
Menurut dia, setiap warga negara Indonesia harus betul-betul memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sehingga memiliki dasar kuat dan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Sementara kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang bhinneka tinggal ika, telah diatur dengan baik oleh Pancasila, termasuk masalah aqidah, iman dan taqwa. Begitu pula masalah hukum yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa keadilan," ujar Karlie Hanafi.
Pada kesempatan itu Staf Ahli DPRD Kalsel H. Puar Junaidi selaku narasumber menjelaskan, bahwa ada empat pilar kebangsaan sebagai tiang penyangga yang kokoh agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
“Empat pilar kebangsaan merupakan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat, dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat,” katanya.
Baca juga: Satgas TMMD berikan wawasan kebangsaan siswa Pamarangan Raya
Puar yang beberapa kali menjadi anggota DPRD Kalsel tersebut menambahkan, konsep empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara itu terdiri Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Menurut dia, empat pilar kebangsaan tersebut tidak memiliki kedudukan sederajat, setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda.
“Empat pilar merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kokoh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri demi tercapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujar Puar Junaidi.
Pada sosialisasi akhir pekan lalu tersebut hadir Plh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Batola Mirwan Efendi Siregar, para pegawai dan staf di instansi tersebut, anggota Dharma Wanita, perwakilan sejumlah ormas, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemuka agama serta masyarakat umum lainnya.
Baca juga: Babinsa Paringin bekali generasi muda dengan wawasan kebangsaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023