Produksi padi di Tabalong, Kalimatan Selatan, mengalami penurunan sebesar 5,23 persen dari 155.191 ton gabah kering giling pada 2011 menjadi 147.077 ton pada 2012. ���
� Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Tabalong Sam�ni di Tanjung, mengatakan penurunan produksi padi disebabkan banyaknya areal persawahan yang gagal tanam.
��� "Produksi padi menurun akibat banyaknya areal persawahan khususnya di wilayah selatan yang gagal tanam karena tingginya curah hujan beberapa waktu lalu," katanya. �
Ia mengatakan produktivitas pertanian juga berkurang dari 46,50 menjadi 44,95 kuintal per hektare. ���
Sam�ni mengatakan selama 2012 tercatat sekitar 500 hektare di wilayah selatan Tabalong gagal tanam karena tingginya debit air.
��� Wilayah selatan merupakan sawah lebak yang akan terendam air jika curah hujan tinggi, seperti Kecamatan Kelua, Pugaan, Banua Lawas, dan Muara Harus.
Ia mengatakan saluran irigasi banyak yang tak berfungsi antara lain karena jebolnya pintu air dan volume air yang rendah.
� "Dua permasalah utama yang menjadi kendala dalam peningkatan produksi padi yakni belum optimalnya fungsi saluran irigasi serta sarana produksi seperti pupuk yang sering datang terlambat," katanya.
 Pada 2013, rencananya perbaikan saluran irigasi seluas 1.000 hektare dengan dana APBN akan dilaksanakan di wilayah selatan./D.
(T.KR-SYO/B/M029/M029) 22-01-2013 08:20:41