Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan mencatat jumlah penduduk miskin di provinsi tersebut pada September 2012 berkurang 0,35 persen dibandingkan Maret 2012.
Penduduk miskin Kalsel pada September 2012 tercatat 189.214 orang (5,01 persen), berkurang 661 orang (0,35 persen) dibandingkan dengan Maret 2012 yang sebesar 189.875 orang (5,06 persen), kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS setempat Zulkifli, Rabu.
Sementara itu, selama periode Maret - September 2012, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sebanyak 1.634 orang (dari 58.173 orang pada Maret 2012 menjadi 56.539 orang pada September 2012).
Sedangkan di daerah perdesaan mengalami kenaikan sebanyak 973 orang (dari 131.702 orang pada Maret 2012 menjadi 132.675 orang pada September 2012).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2012 sebesar 3,68 persen, menurun menjadi 3,56 persen pada September 2012, lanjutnya dalam jumpa pers di Kantor BPS Kalsel Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjarmasin.
Begitu pula dengan persentase penduduk miskin di daerah perdesaan sedikit mangalami penurunan, yaitu dari 6,07 persen pada Maret 2012 menjadi 6,06 persen pada September 2012.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
Pada September 2012, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) sebesar 71,59 persen, tidak jauh berbeda dengan Maret 2012 yang sebesar 71,76 persen
Beberapa komoditi makanan yang berkontribusi terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah beras 33,67 persen, rokok kretek/filter 17,63 persen, gula pasir 8,53 persen, daging ayam ras 6,24, dan telur ayam ras 5,31 persen.
Sedangkan, untuk daerah perdesaan adalah komoditi beras 37,56 persen, rokok kretek/filter 14,55 persen, gula pasir 7,93 persen, kue basah 4,72 persen dan mie instan 4,12 persen.
Kemudian beberapa komoditi bukan makanan yang berkontribusi terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah biaya perumahan 30,24 persen, dan minyak tanah 7,86 persen.
Selain itu, pendidikan 6,69 persen, bensin 6,48 persen, dan pakaian jadi anak-anak 5,94 persen.
Sedangkan di perdesaan, biaya perumahan 33,70 persen, pakaian jadi anak-anak 7,70 persen, bensin 7,66 persen, pakaian jadi perempuan dewasa 6,28 persen, dan pakaian jadi laki-laki dewasa 4,92 persen.
 Pada periode Maret - September 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kalsel, baik daerah perkotaan maupun perdesaan cenderung meningkat. /D.
(T.KR-SHN/B/R010/R010) 02-01-2013 17:43:19