Samarinda (ANTARA) - Telkomsel Kota Samarinda memastikan TPS di Kecamatan Palaran, Samarinda tidak terjadi "blank spot" atau tidak bisa menangkap sinyal, setelah adanya pengecekan langsung di lapangan.
Manager Network Service Samarinda Subhan di Samarinda, Senin mengatakan, sesaat setelah menerima informasi ada tiga TPS di Kecamatan Palaran katanya "blank spot" pihak bersama tim turun ke lapangan dengan peralatan lengkap.
"Tadi hasil pengecekan teman-teman network di tiga lokasi yakni di tiga TPS di Desa Bantuas, Kecamatan Palaran ternyata masih tercover sinyal Telkomsel," katanya.
Dalam kesempatan itu, pihak Telkomsel memperlihatkan dokumentasi dan narasi informasi mengetahui status sinyal di Desa Bantuas tersebut.
Menurut dia, di lokasi TPS di wilayah Palaran yakni TPS 09, TPS 10, dan TPS 11 dapat disampaikan saat ini dilokasi-lokasi tersebut sinyal Telkomsel masih dapat mengcover dengan jaringan 2G (tidak blankspot).
Telkomsel telah menyiapkan dan memastikan infrastruktur jaringan supaya selama masa tenang, Pemilu baik Pilpres maupaun Pileg sampai dengan pengumuman hasilnya komunikasi lancar dan tidak ada gangguan ataupun kendala yang berarti.
Diketahui ada tiga TPS di Kecamatan Palaran, Samarinda yakni TPS 09, TPS 10, dan TPS 11 di Bantuas Palaran berada di area blank spot (area yang tidak tersentuh sinyal).
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Palaran, Suprapti menjelaskan tambahan Daftar Pemilih Khusus di tiga TPS tersebut akan menyulitkan petugas di lapangan untuk memverifikasi daftar pemilih lantaran membutuhkan koneksi jaringan.
"Takutnya kalau ada DPK (Daftar Pemilih Khusus) yang datang dengan menunjukkan E-KTP, itu kami harus mengecek ke
https://lindungihakpilihmu.kpu.go.id yang membutuhkan signal. Daftar pemilih yang tercatat di TPS 09 berhumlah 246 pemilih, TPS 10 ada 215 pemilih, dan TPS 11 ada 293 pemilih. Kami berharap tidak ada DPK yang datang katena jumlahnya tidak banyak di sana," ungkap Suparapti.
Menurutnya tiga TPS tersebut masih blank spot area karena tidak ada tower provider dan letaknya jauh, serta diapit lokasi perbukitan. Jarak dari Kecamatan Palaran ke TPS sekitar 10 kilometer lebih.
"Sinyal susah. Karena memang tidak ada tower di sana. Medannya gunung-gunung karena menyeberangi jalan tol Balikpapan-Samarinda dan area tambang. Lumayan jaraknya melebihi Palaran ke Samarinda Kota, 10 kilometer lebih," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya tidak terlalu khawatir saat pelaksanaan pencoblosan di Tiga TPS tersebut. Pihaknya sudah menyiapkan siasat agar update informasi bisa tersampaikan dengan baik dari TPS ke PPS.
Suprapti mengatakan update informasi dari TPS harus real secara tulisan. Sedangkan untuk input data hasil perolehan suara di TPS menggunakan salinan C1 yang tertulis tangan (manual).
Sedangkan untuk input data setelah perhitungan dari KPPS dan diantar menuju ke PPS akan dilakukan menggunakan jaringan.
"Mereka akan mencari sinyal. Input data di PPS yang letaknya dekat simpang 3 mau ke Sangasanga. Di PPS ada sinyal, Telkomsel bisa masuk, yang tidak ada sinyal ya tiga TPS itu," katanya.
Sementara itu Gubernur Kaltim, Isran Noor mengaku sudah mengetahui informasi blank spot area di sejumlah TPS di Kaltim. Ia berharap persoalan tersebut bisa segera ditangani.
"Ya Mudah-mudahan blank spot diatasi dalam waktu singkat, tenang saja," ucap Isran Noor.