Ia mengatakan, bahwa program ini merupakan pemenuhan janji politik saat kampanye dan itu harus dipenuhi, dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu Pemerintah Kabupaten(Pemkab) HSS di bidang Pendidikan.
"Kami juga berharap kepada para guru dan tenaga kependidikan non PNS harus mempersiapkan diri agar suatu saat bisa mengikuti rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)," katanya, saat memberikan sambutan, Selasa (9/4).
Baca juga: 1.013 tenaga pendidik dan kependidikan nonPNS HSS terima BOSDA
Dijelaskan dia, program BOSDA ini lebih ditekankan untuk peningkatan penghasilan bagi tenaga pendidik dan kependidikan non PNS dan juga selama ini besarnya tergantung dana BOS reguler, meskipun secara nominal tidak seberapa, inilah kemampuan daerah yang bisa direalisasikan. Ia berharap dana ini agar bermanfaat dan bisa jadi penopang kelancaran proses belajar dan mengajar di lingkup kerja masing-masing.
Penyaluran BOSDA juga dilakukan secara non tunai, yang berarti melalui rekening karena hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transfaran, penyerahan dana BOSDA ini sesuai prosedural yang sudah memenuhi ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Penerima dana BOSDA untuk tingkat SD se Kabupaten HSS berjumlah 1.013 orang, khusus di wilayah Simpur, Kalumpang dan Sungai Raya berjumlah 211 orang terdiri dari guru kelas 98 orang, tenaga operator 46 orang, tenaga perpustakaan 44 orang dan penjaga sekolah 23 orang.
Baca juga: 1.013 tenaga pendidik dan kependidikan nonPNS HSS terima BOSDA
Dana BOSDA bersifat non tunai melalui rekening di Bank Kalsel Cabang Kandangan dan untuk besaran nominal yang diterima oleh tenaga pendidik dan kependidikan Rp600 ribu sedangkan untuk penjaga sekolah berjumlah Rp500 ribu sudah termasuk dengan dana BOS reguler.
Turut hadir, Pimpinan Bank Kalsel Cabang Kandangan Andhy Andriawan, Camat Simpur Abdur Karim, para tenaga pendidik dan kependidikan wilayah Kecamatan Simpur, Kalumpang dan Sungai Raya.