Amuntai (ANTARA) - Ulama, dan tokoh masyarakat (Toma) serta akedemisi di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 17 April nanti tidak Golput juga tidak menjadikan tempat ibadah dan sekolah untuk kegiatan politik praktis.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) KH. Muhammad Said Masrawan di Amuntai, Minggu mengatakan, selain menghimbau tidak Golput dan tidak menjadikan mesjid kegiatan politik praktis juga meminta masyarakat mewaspadai potensi konfilik.
'Hindari terjadinya konflik sosial dan ideologis yang bisa menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat," ujar Said.
Said mengatakan, jika kedua pendukung pasangan calon bisa menahan diri dengan tidak melanggar peraturan per-Undang-Undangan maka bisa dicegah konflik dikedua belah pihak
Termasuk, kata Said, peran Pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mensukseskan Pemilu sesuai yang diatur dalam peraturan KPU dan bersikap netral.
KPU juga dihimbau segera mengantisipasi jika terjadi kerusakan surat suara atau salah coblos untuk menghindari daripada perselisihan saat penghitungan atau rekap surat suara.
Khususnya Said menghimbau peserta Pemilu untuk menghormati tempat ibadah agar tidak dijadikan sebagai tempat kegiatan politik praktis.
Hal senada juga diutarakan tokoh masyarakat H Syaifuddin agar sesama Umat Beragama bisa menjaga sterilisasi tempat ibadah dari kegiatan kampanye dan politik praktis.
Syaifuddin yang juga menjabat Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten HSU berharap Panwaslu dan aparat bisa bersikap tegas terhadap para politisi atau peserta kampanye yang melanggar peraturan tanpa pandang bulu.
"Mari kita jaga dan hormati tempat ibadah dengan tidak menjadikannya sebagai sarana kegiatan politik praktis," tandasnya.
Sementara dari kalangan akademisi, H.Taufikurrahman menghimbau agar masyarakat menggunakan hak pilih, dengan memilih calon legiskatif dan presiden sesuai hati nurani.
"Jangan golput, satu suara anda sangat berarti untuk menentukan nasib bangsa dan negara kedepan," katanya.
Dosen sekolah tinggi Ilmu Al Qur-an (STAi) Rakha ini berharap masyarakat berbondong-bondongb ke TPS pada 17 April nanti untuk memberikan hak suaranya.
Ulama, Toma dan akademisi imbau masyarakat tidak Golput
Senin, 8 April 2019 12:29 WIB
Hindari terjadinya konflik sosial dan ideologis yang bisa menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat,