Batulicin (ANTARA) - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kecamatan Kusan Hulu Kabuapaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengembankan tanaman padi dengan perawatan sistem organi, atau tidak mengunakan bahan kimia mulai dari pembibitan hingga masa panen.
"Pengembangan tanaman padi organik yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut merupakan binaan dari Perusahaan Batubara PT Borniindo Bara (BIB)," kata Konsultan Pertanian pada PT BIB, iwang, di Batulicin.
Dia mengatakan, keunggulan dari padi organi tersebut benih padi lebih tahan hama dibandingkan dengan benih badi yang lainnya. dan usia benih padi dengan jarak tanam lebih pendek usianya sekitar umur tujuh hari sudah siap tanam.
selain itu, kulaitas beras juga semakin tinggi bahkan nilai jual hasil panen relatih mahal dibandingkan dengan hasil panen padi yang lainnya.
Bahkan, dari hasil panen pada bibi padi organik tersebut berasnya tidak mengandung bahan-bahan kimia, karena proses penanaman hingg panen tidak mengunakan bahan kimia sedikitpun.
Sebenarnya dalam implementasi dalam pengembangan padi organik tersebut perawatannya hampir sama dengan padi pada umumnya. namun kali ini untuk pengembangan padi organi semua bahan sebagai perawatan padi menggunakan bahan-bahan organik mulai dari pupuk, pembasmi hama wereng, ulat, tikus, gulma dan yang lainnya menggunakan bahan-bahan organi yang berasal dari rempah-rempah yang ada disekitar.
"Sekarang para petani mulai banyak yang beralih mengunakan sistem tanam padi organik karena selain ekonomis perawatan hasil panen juga menjanjikan bahkan dalam satu hektar hasil penen mampu menncapai enam ton," kata Iwang.