Panti Asuhan Muhammadiyah Alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan merupakan panti asuhan pertama didirikan di Pulau Kalimantan oleh para santri alumni pondok pesantren Kauman Yogyakarta yang di asuh KH Ahmad Dahlan pendiri Organisasi Islam Muhammadiyah.
"Muhammadiyah merupakan organisasi yang pertama kali membawa pemikiran untuk mendirikan sarana penampungan bagi anak yatim dan kaum dhua`afa agar lebih disantuni" ujar pimpimn Panti Asuhan (PA) Muhammadiyah Alabio Fauzi, S.Ag, Selasa.
Berawal dari Konsep Surah Al Ma`un dalam Kitab Suci Al-Qur`an yang oleh KH Ahmad Dahlan diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata menampung dan menyantuni kaum dhuafa dan anak yatim disekitar Kauman Yogyakarta saat itu.
Konsep ini kemudian, kata Fauzi dibawa para santri ke daerah asal mereka mereka masing-masing, salah satunya di Kalimantan Selatan hingga akhirnya berdiri PA Muhammdiyah Alabio di Desa Pandulangan Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu SUngai Utara (HSU) pada 1 mei 1938 yang masih bertahan hingga kini.
Saat para santri alumni pondok pesantren Kauman Yogya tiba di Kalimantan, lanjut Fauzi belum ada pemikiran atau wacana di Pulau Kalimantan untuk mendirikan lembaga atau penampungan anak yatim sehingga para santri alumni pondok pesantren Kauman Yogyakarta bisa dikatakan menjadi pelopor berdirinya panti asuhan di Kalimantan.
Bahkan menurut Fauzi berdirinya PA Muhammadiyah ini merupakan urutan kelima didirikannya panti asuhan di seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah panti asuhan ini sudah banyak menghasilkan alumni yang tidak saja berhikmat untuk pengembangan da`wah di Muhammadiyah dan Organisasi Islam lainnya tapi juga ada yang sampai berhasil menjadi pejabat tinggi dan usahawan" ungkap Fauzi.
Mantan anak asuh PA Muhammadiyah Alabio yang sukses pejabat tinggil, ungkap Fauzi seperti Drs H Salahuddin Al Khair mantan kepala kantor departemen agama (kakandepag) di Sulawesi Utara selama dua periode dan terakhir sebelum wafat H Salahuddin menjabat Kakandepag di DKI Jakarta.
Selain itu, ungkapnya lagi Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Selatan (Kalsel) H Hermani Abdullah juga alumi tahun 1969 PA Muhammadiyah Alabio.
Kesuksesan mereka ini menjadi inspirasi bagi pengurus PA Muhammadiyah untuk membangun rasa percaya diri dikalangan anak panti agar terus melatih diri dan belajar giat sehingga kelak mereka juga bisa sukses seperti alumni panti asuhan ini.
Fauzi bersyukur karena masyarakat di sekitar lingkungan panti sangat peduli memberikan bantuan sembako untuk keperluan bersahur dan berbuka puasa bagi anak-anak panti asuhan.
"Tanpa kami minta warga selalu datang memberikan santunan, baik berupa dana maupun sembako" imbuhnya.
Demikian pula atas kunjungan tim penggerak PKK HSU yang dipimpin langsung Ketua PKK Hj Eulis Rohayati untuk memberikan santunan berupa sembako dan uang saku untuk anak panti.
Kegiatan yang setiap tahun rutin dilaksanakan selama ramadan ini kata Eulis guna menggugah masyarakat dan berbagai elemen masyarakat di HSU untuk lebih peduli dan menyantuni mereka agar selama ramadan dan lebaran nanti mereka dapat pula bergembira sebagaimana anak lainnya.
"Terpenting lagi kita dapat terus bersilaturrahim dengan anak panti guna mengasah kepekaan sosial kita kepada mereka yang lebih membutuhkan uluran tangan " ujarnya.
Tidak hanya PA Muhammadiyah, sejumlah PA juga akan disambangi rombongan Tim penggerak PKK HSU selama ramadan untuk memberikan santunan bagi anak panti./C/D.
