Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariifin membuka kegiatan Pasar Wadai Ramadan (Ramadan Cake Fair) tahunan yang terbesar di wilayah Kalimantan Selatan.
Pasar Wadai yang dibuka Gubernur Kalsel, Sabtu sore tersebut berada di Jalan Jenderal Sudirman Banjarmasin atau tepian Sungai Martapura Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalsel.
Gubernur berharap, kegiatan pasar wadai sesuai dengan keinginan masyarakat, yaitu menyajikan penganan untuk berbuka puasa, sehingga masyarakat setempat tidak sulit lagi mencari makanan untuk keperluan tersebut.
Selain itu ia berharap pasar wadai yang dibudayakan setiap tahun mampu menjadi atraksi wisata sekaligus atraksi budaya, sehingga menjadi daya tarik wisatawan dan pelestarian kebudayaan.
Tetapi yang lebih penting dianjurkan Gubernur Kalsel, adalah penganan dan makanan yang dijual di tempat itu tidak terkontaminasi bahan berbahaya, seperti pewarna, pengawet, dan bahan lainnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan kepada para pedagang agar memperhatikan mengenai kesehatan, walau penganan dan makanan tersebut diolah sedemikian rupa untuk merangsaang pembeli.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Iwan Anshari melaporkan pasar wadai bertujuan antara lain, sebagai wahana peningkatan nilai budaya dalam pengembangan seni dan budaya dan kepariwisaraan daerah.
Juga memberikan peluang untuk terbukanya lapangan kerja, karena begitu banyak menampung para pedagang.
Kemudian lagi adalah meningkatkan roda perekonomian masyarakat Kota Banjarmasin dan menekan angka pengangguran disamping memberikan peluang kepada masyarakat untuk melakukan inovasi dan kreativitas seni dan budaya khas setempat.
Disebutkan pada lokasi pasar wadai yang selelanggarakan Pemkot Banjarmasin ini menyediakan sedikitnya 140 kios disamping lokasi-lokasi atau lapak pedagang bakulan (pedagang memanfaatkan bakul).
Selain lokasi tersebut, di kota Banjarmasin juga terdapat puluhan lagi kegiatan serupa yang dikelola oleh masyarakat itu sendiri, yang kesemuanya menjadi daya pikat tersendiri bagi pendatang ke kota yang berjuluk kawasan seribu sungai tersebut.
Untuk menambah kesemarakan lokasi budaya dan wisata ini disediakan pula lokasi untuk hiburan tari-tarian, kasidahan, atau musik tradisional setempat, dan musik Islami lainnya.
Berdasarkan catatan, pasar ramadan ini sudah ada di Banjarmasin sejak tahun 70-an. Saat itu hanya kelompok-kelompok kecil saja, hingga kurang teratur dan mengganggu keindahan kota.
Mulai tahun 80-an oleh Pemko Banjarmasin pedagang itu dikumpulkan di satu lokasi, lalu dinamakan Ramadan Cake Fair.
Sejak itu pula lokasi ini dinyatakan sebagai atraksi wisata tahunan.
Untuk memperkuat lokasi ini sebagai objek wisata maka digelar pula berbagai pertunjukan rakyat, seperti madihin, lamut, jepin, dan tarian serta seni-seni tradisi lainnya.
Saat Wali Kota Banjarmasin,Kamarudin pedagang wadai ini dikumpulan menjadi satu lokasi yang pertama berada di Jalan RE Martadinata./C
Gubernur Buka Pasar Wadai Ramadan Tahunan
Sabtu, 21 Juli 2012 17:02 WIB