Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pengabdian Abdul Hakim Muhiddin sebagai Kepala Biro Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Kalimantan Selatan resmi berakhir, dia digantikan Nurul Aulia Badar yang kini siap melanjutkan tongkat estapet kepemimpinan.
Kepindahan Hakim, tentu bukan sesuatu yang mudah diterima oleh seluruh jajaran di Biro Antara Kalsel. Dedikasinya selama hampir 10 tahun memimpin menjadi catatan tersendiri, di mana dia telah memberikan segalanya baik pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu demi keberhasilan dan kemajuan Antara di Provinsi Kalsel.
Kerja keras seluruh jajaran baik di redaksi pemberitaan maupun staf administrasi di bawah komando Hakim memang begitu terlihat nyata hasilnya. Tekadnya untuk membangun Biro Antara Kalsel menjadi biro yang mandiri sebagaimana harapan dari petinggi Antara di pusat terwujud.
Puncaknya pada tahun 2015, Biro Antara Kalsel ditetapkan sebagai Biro Utama, sebuah klasifikasi tertinggi di lingkungan Perum LKBN Antara untuk penetapan status biro provinsi.
Saat ini di Indonesia yang klasifikasi Biro Utama hanya ada 10 biro. Sedangkan 24 lainnya berstatus Biro Madya maupun biro yang kepengurusannya masih digabung dengan biro lain.
"Ini semua hasil kerja keras dan kerja ikhlas seluruh jajaran di Biro Kalsel. Mudah-mudahan prestasi yang telah dicapai selepas saya tetap baik dan syukur-syukur bisa ditingkatkan oleh Pak Olly (Nurul Aulia Badar). Dan saya yakin itu bisa. Karena Pak Olly orang hebat di Jakarta yang memiliki pengalaman baik di redaksi maupun komersial," tutur Hakim saat pisah sambut Kepala Biro Antara Provinsi Kalimantan Selatan yang digelar sederhana di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Sabtu (6/10).
Hakim pun mengungkit sejarah kepindahannya dulu dari Biro Antara Nusa Tenggara Barat ke Kalsel pada 6 November 2008 yang sempat ditentang sejumlah petinggi Antara di pusat. Bagi mereka yang tak setuju kala itu, Hakim dianggap orang Banjarmasin dan itu berarti berdinas di kampung halaman yang dikhawatirkan memanfaatkan jabatannya untuk berbagai hal.
"Saya pun bertekad dan mengharamkan keluarga saya terlibat di Antara Kalsel secara operasional. Syukur alhamdulilah saya bisa melalui itu," ungkapnya.
Kini Hakim dipercaya menakhodai Biro Antara Kalimantan Timur, tempat dimana dia dulu pada tahun 1990 diangkat menjadi pewarta tetap Antara. Dia pun memohon doa dan dukungan agar bisa mengembalikan kejayaan Antara di Kaltim yang kini statusnya hanya Biro Madya.
"Ini amanah dan kepercayaan pimpinan yang harus saya jawab dengan kinerja optimal. Saya ditantang dan saya akan lawan dengan prestasi," tegasnya dengan nada optimis.
Karakter Hakim yang penuh dedikasi ternyata banyak terinspirasi dari sosok Miskudin Taufik, redaktur senior Kantor Berita Antara yang pernah menjadi atasannya di Biro Kalimantan Timur.
"Beliau menempa saya seperti ini dan sudah saya anggap orangtua batin saya. Karena beliau saya bisa seperti sekarang. Bahkan waktu nikah pun walinya beliau," kata Hakim dengan mata berkaca-kaca mengenang jasa sang seniornya.
Diiringi doa dari seluruh jajaran Biro Antara Kalsel, Hakim yang setia didampingi sang istri bakal berangkat menuju Samarinda pada Minggu (7/10) menggunakan transportasi udara melalui Bandara Syamsudin Noor.
Dia pun menitipkan salam dan permohonan maaf kepada seluruh mitra kerja di Kalsel sekaligus ucapan terima kasih dan penghargaan sembari berharap kerja sama yang terjalin selama ini dapat terus ditingkatkan di bawah kepemimpinan Olly.
Gayung bersambut, Olly memastikan Biro Kalsel yang sudah kuat harus terus dipertahankan prestasinya.
"Nama Pak Hakim harum di Jakarta. Biro kuat, portal bagus dan ada berita Bahasa Inggris lagi. Tentu ini sebuah prestasi membanggakan yang berhasil ditorehkan Kepala Biro bersama seluruh jajarannya," ucap pria yang pernah enam tahun menjadi Kepala Biro LKBN Antara Kuala Lumpur ini.
Menurut Olly, biro sangat punya potensi besar untuk terus berkembang lebih maju dari sekarang. Sebagai wajah Antara di daerah, Biro Kalsel harus dapat menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga pemberitaan resmi pemerintah yang bisa berbuat dan memberikan sesuatu untuk kemajuan bersama sesuai dengan tema yang diangkat dalam pisah sambut, yakni "Semangat membangun dalam kebersamaan".
Olly sendiri bukan orang sembarangan di Perum LKBN Antara. Sebelum diberi amanah memimpin Biro Kalsel, dia saat ini masih menyelesaikan tugas akhirnya di SATU Indonesia Awards (SIA) 2018. Sebuah ajang pemberian penghargaan bagi generasi muda, dimana PT Astra International Tbk menggandeng Antara untuk mencari calon penerima anugerahnya dan Olly sebagai Manager PRWire & Media Relation Kantor Berita Antara bertanggung jawab untuk itu.
Pria asal Sumatera Barat ini juga dinilai sukses saat ditunjuk menjadi ketua panitia Hari Ulang Tahun (HUT) Antara sebanyak empat kali. Kemudian mudik gratis bareng BUMN yang menggandeng Antara juga sukses di bawah komandonya dalam publikasi dan penyajiaan pemberitaan yang menarik.
Namun di balik prestasi membanggakan yang pernah ditorehkan, Olly tetaplah orang yang rendah hati. Pembawaannya yang sederhana dan apa adanya, ditunjang tutur kata santun dan sikap mudah bergaul, membuatnya disenangi meski bagi yang baru pertama mengenalnya.
Bahkan dia dikenal dengan julukan "Mister good job" kala menjadi manajer daerah yang mengedit berita-berita wartawan Antara dari penjuru nusantara.
Hal itu lantaran Olly kerap menyampaikan terima kasih dibarengi sanjungan dengan kalimat "good job" dan "good job my friend" kepada wartawan yang telah mengirimkan berita terbaiknya hingga ditarik Jakarta sebagai berita nasional.
Olly pun nampaknya sudah menerapkan pola pendekatan serupa yang begitu bersahabat di Biro Antara Kalsel hingga seluruh jajaran menyambutnya dengan perasaan senang dan membuka diri untuk sama-sama bahu membahu memajukan kantor berita yang kini dipimpin Meidyatama Suryodiningrat sebagai Direktur Utama Perum LKBN Antara.
Hakim berdedikasi, Olly siap pertahankan prestasi
Minggu, 7 Oktober 2018 0:36 WIB
"Ini semua hasil kerja keras dan kerja ikhlas seluruh jajaran di Biro Kalsel. Mudah-mudahan prestasi yang telah dicapai selepas saya tetap baik dan syukur-syukur bisa ditingkatkan oleh Pak Olly (Nurul Aulia Badar). Dan saya yakin itu bisa. Karena Pak