Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan menyoroti rendahnya serapan kredit Gerbang Emas yang dikelola Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat.
Ketua Komisi II Aries Heryanto di Tanjung, Senin mengatakan realisasi serapan kredit Gerbang Emas masih kurang 50 persen.
"Dari total penyertaan modal Rp5 miliar ternyata banyak dana yang belum terserap," jelas Aries.
Karena itu dewan meminta pemerintah daerah bisa mengevaluasi kinerja tiga PD BPR yakni Muara Uya, Haruai dan Kelua agar serapan anggaran bisa terserap lebih banyak.
Seperti dilontarkan anggota KomisI II Siri Arbayah dan Hasbianoor yang sangat menyayangkan modal yang cukup banyak di PD BPR ternyata belum bisa digunakan masyarakat secara optimal.
"Dalam raperda penyertaan modal BPR harus punya target serapan anggaran," jelas Arbayah.
Dari tiga PD BPR yang mendapatkan dana penyertaan modal saat ini hanya BPR Haruai yang serapannya lebih 60 persen dengan deviden Rp286 juta.
Sedangkan PD BPR Kelua dari total penyertaan modal Rp1,6 miliar yang sudah disalurkan untuk kredit Gerbang Emas Rp685 juta dengan 49 nasabah.
"Deviden 2017 nantinya kita gunakan untuk penyertaan modal bagi tiga BPR dengan pertimbangan tingkat serapan," jelas Kabid Pengelolaan Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Husin Ansyari.
Husin sendiri menjadi anggota dewan pengawas di PD BPT Haruai.
Pada pembahasan Raperda penambahan penyertaan modal daerah kepada PD BPR kalangan dewan meminta para pengelola lebih menyosialisasikan program kredit Gerbang Emas.
Mengingat penambahan modal daerah Rp5 miliar bagi tiga BPR tak sebanding dengan kinerja saat ini dengan jumlah nasabah hanya 200 orang
Dewan Soroti Rendahnya Serapan Kredit Gerbang Emas
Senin, 1 Oktober 2018 12:52 WIB